Senin, 04 Juni 2012

LAPORAN PANTAUAN HARIAN REVOLUSI SURIAH




-          31 orang tewas, akibat tembakan milisi Al-Asad di berbagai wilayah, terutama di Dauma dekat Damaskus (2).

Pantauan lapangan:
-          Terjadi demontrasi di berbagai wilayah Suriah, terutama selama pidato Bashar al-Assad (2).
-          Ratusan orang berkumpul untuk bela sungkawa pasca pemboman yang terjadi di kota el-Thobaqoh dekat Raqqa (1).
-          Ribuan orang berkumpul (kemaren) memprotes atas tewasnya seorang warga sipil di kota Erbeen Pedesaan Damaskus yang ditembak mati oleh penembak jitu (1).


Aktivitas militer:
-          Milisi Al Asad membakar sejumlah rumah di sejumlah kota dekat pedesaan Aleppo, dan tembakan terus-menurus begemuruh sampai akhir pidato Assad (1).
-          Lingkungan kuno Homs hancur terkena bom selama pidato Assad berlangsung (1).
-          Bentrokan kekerasan terjadi antara pasukan reguler Asad dan tentara pembebasan Suriah di pinggiran kota Aleppo dan Andan Hayyan Aleppo (1)
-          Seorang anak tewas setelah ledakan bom di sekitar kota bandara Dara. (2)
-          Penangkapan aktivis Suriah Mohammed Khansa Namorh di depan Universitas Oktober di kota Latakia, ketika beliau berangkat menuju universitas untuk mengajar sejak Kamis lalu, sedangkan sampai saat ini nasib dan tempat penyekapan masih belum diketahui (1) (4).

Situasi internal:

-          Jenderal Robert Mudd, Ketua tim pengamat internasional mengunjungi provinsi Deir al-Zour untuk bertemu dengan delegasi pengamat internasional, dan menyerap informasi dari mereka terkait dengan situasi terkini di lapangan. (2)-
-          Kantor berita resmi di Suriah (SANA) mengatakan bahwa Jenderal Robert Maude bertemu dengan Gubernur Deir Osman Al-Zour Samir Sheikh, yang mengatakan kepadanya bahwa "kelompok 'teroris' bersenjata melakukan aksi terror dan intimidasi pada warga, selain itu juga melakukan serangan terhadap para pasukan keamanan"

Pergerakan politik:

-          Burhan Ghilyun, kepala Dewan Independen Nasional Suriah, berpendapat bahwa pidato Bashar al-Assad di hadapan parlemen adalah pidato sebelum kematiannya (1).
-          Abdel Basset, anggota Dewan Nasional Suriah mencela perkataan al-Assad, yang digambarkan sebagai "pidato struktural," ia menambahkan bahwa Assad ingin tetap menjadi presiden yang represif yang akan membelinya dengan harga apapun, dan ia tidak mau mengakui bahwa rakyat Suriah tidak menghendakinya jadi pemimpin mereka, dan waktunya sudah berakhir (3)

Tidak ada komentar: