Selasa, 09 April 2013

Maret Paling Berdarah di Suriah, Lebih dari 6 Ribu Nyawa Melayang, 300 Anak Jadi Korban

Lebih dari 6 ribu orang tewas di Suriah selama bulan Maret – bulan paling berdarah sejak dimulainya berbagai unjukrasa menuntut reformasi yang langsung ditindas dengan brutal oleh rezim Basyar al-Assad.  
Angka kematian yang demikian tinggi ini diungkapkan oleh para relawan  kemanusiaan – baik yang berbasis di luar maupun di dalam Suriah. Salah satu NGO yang terus menerus mendokumentasi berbagai tindak kekerasan ini adalah Local Coordination Committees (LCC) yang melaporkan jumlah korban di setiap penghujung hari.  
Pada hari Ahad 31 Maret 2013, misalnya, jatuh korban nyawa sebanyak 178 orang di seluruh Suriah, lebih dari 100 orang di antaranya adalah yang tewas di Damascus dan kawasan sekitarnya – tempat sedang terjadinya pertempuran hebat beberapa hari terakhir. 
Pada hari Sabtu 30 Maret 2013, jatuh korban sebanyak 114 orang, termasuk 5 wanita dan 12 anak-anak. Sebanyak 48 orang adalah warga yang syahid (dengan izin Allah) di Damascus karena berbagai serangan dari rezim Assad ke arah kawasan penduduk biasa, mulai dari bom yang dijatuhkan dari pesawat sampai rudal. 
LCC mencatat pula bahwa pada hari Sabtu lalu, terjadi pengeboman dan penembakan dengan rudal di 369 titik – termasuk 22 kali dengan pesawat tempur – di berbagai kota dan desa Suriah. Desa Kherbet Ghazalah di Dara’a dihantam dengan cluster bombs, sementara Kafraya di Idlib dijatuhi bom vacuum. Ada 3 titik pengeboman dengan bom fosfor yang dilarang oleh konvensi internasional, yang dilakukan rezim Assad di 3 titik di Suriah. 
Pada hari Kamis 28 Maret, LCC mencatat sedikitnya jatuh korban 141 orang, termasuk 6 wanita dan 4 anak- anak. Sebanyak 3 orang ditemukan meninggal dunia dengan bekas-bekas siksaan. Sebanyak 51 orang tewas di Damascus, termasuk para mahasiswa dan pengunjung sebuah kafe di Fakultas Arkitektur di Universitas Damascus. Ikut syahid dalam penyerangan dengan mortir di kampus itu seorang bocah lelaki kecil yang biasa berada di sana untuk berdagang tisyu dan permen karet.





300 Anak Syahid
Kemarin, Senin 1 April 2013, dari 11 orang warga yang syahid (dengan izin Allah) di Ma’rat Nu’man, sebanyak 7 di antaranya adalah anak-anak. 
Rami Abdelrahman dari Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris, menyatakan kepada sejumlah media baik yang berbahasa Inggris maupun Arab bahwa lembaganya mencatat 6.005 orang yang tewas dalam bulan Maret.
Termasuk di antara para korban adalah 291 orang wanita, 298 anak, 1.486 orang pejuang pembebasan Suriah serta para tentara yang meninggalkan pasukan rezim Basyar, serta 1,464 orang tentara yang setia kepada rezim.
Sisanya adalah warga dan mujahidin yang tidak dapat diidentifikasi. 
SOHR sudah mendokumentasi total 62.554 orang tewas, namun menyatakan bahwa angka sesungguhnya kematian dalam revolusi yang diawali pada 15 Maret 2011 itu jauh leboh tinggi.  
“Kami perkirakan malah sudah mencapai 120 ribu orang,” demikian Rami Abdelrahman. “Banyak sekali kasus kematian yang sulit didokumentasi karena itu belum kami masukkan ke dalam (statistik) kami.”
PBB memperkirakan jumlah korban yang jatuh sudah mencapai 70 ribu orang.

Meter demi Meter
Sementara itu, para pejuang pembebasan Suriah secara serentak mengumumkan berbagai ‘amaliyah untuk mengusir tentara rezim dan merebut kembali berbagai kawasan Suriah dari tangan rezim. Sesudah diumumkannya pertempuran Zalzalatul Husn di Damascus dan sekitarnya, kemarin diumumkan pertempuran khusus untuk membebaskan para tawanan rezim Assad di Aleppo di utara Suriah.
Malam tadi waktu Aleppo, para pejuang dari berbagai brigade Jaysul Muhajirin wal Anshar, Jabhatul Islamiyyah bergabung dengan brigade yang sudah ada di Aleppo seperti Liwa‘ at-Tauhid, Jabhatut Tahrir Suriah dan Ahrar asy-Syam dan mengumumkan dimulainya pertempuran فك الأسرى. Tujuan utama operasi ini adalah membebaskan sejumlah para tawanan di berbagai titik termasuk Rumah Sakit al-Kanadi. 
Sebagaimana sudah beberapa kali diberitakan Sahabatsuriah.com, masih ada puluhan ribu warga Suriah yang ditawan dan disiksa luar biasa oleh rezim Assad. 
Ke arah perbatasan Suriah – Yordania, para pejuang kini sudah merebut dan menguasai kota Da’el yang merupakan titik strategis dan kunci menuju Damascus. Di Deir Ezzur, diberitakan bahwa para pejuang telah merebut sekitar 70 persen ladang minyak yang selama puluhan tahun dikuasai rezim.
http://sahabatsuriah.com

Tidak ada komentar: