Lebih
dari 6 ribu orang tewas di Suriah selama bulan Maret – bulan paling
berdarah sejak dimulainya berbagai unjukrasa menuntut reformasi yang
langsung ditindas dengan brutal oleh rezim Basyar al-Assad.
Angka kematian yang
demikian tinggi ini diungkapkan oleh para relawan kemanusiaan – baik
yang berbasis di luar maupun di dalam Suriah. Salah satu NGO yang terus
menerus mendokumentasi berbagai tindak kekerasan ini adalah Local
Coordination Committees (LCC) yang melaporkan jumlah korban di setiap
penghujung hari.
Pada hari Ahad 31 Maret
2013, misalnya, jatuh korban nyawa sebanyak 178 orang di seluruh Suriah,
lebih dari 100 orang di antaranya adalah yang tewas di Damascus dan
kawasan sekitarnya – tempat sedang terjadinya pertempuran hebat beberapa
hari terakhir.
Pada hari Sabtu 30 Maret
2013, jatuh korban sebanyak 114 orang, termasuk 5 wanita dan 12
anak-anak. Sebanyak 48 orang adalah warga yang syahid (dengan izin
Allah) di Damascus karena berbagai serangan dari rezim Assad ke arah
kawasan penduduk biasa, mulai dari bom yang dijatuhkan dari pesawat
sampai rudal.
LCC mencatat pula bahwa
pada hari Sabtu lalu, terjadi pengeboman dan penembakan dengan rudal di
369 titik – termasuk 22 kali dengan pesawat tempur – di berbagai kota
dan desa Suriah. Desa Kherbet Ghazalah di Dara’a dihantam dengan cluster bombs, sementara Kafraya di Idlib dijatuhi bom vacuum. Ada
3 titik pengeboman dengan bom fosfor yang dilarang oleh konvensi
internasional, yang dilakukan rezim Assad di 3 titik di Suriah.
Pada hari Kamis 28 Maret,
LCC mencatat sedikitnya jatuh korban 141 orang, termasuk 6 wanita dan 4
anak- anak. Sebanyak 3 orang ditemukan meninggal dunia dengan
bekas-bekas siksaan. Sebanyak 51 orang tewas di Damascus, termasuk para
mahasiswa dan pengunjung sebuah kafe di Fakultas Arkitektur di
Universitas Damascus. Ikut syahid dalam penyerangan dengan mortir di
kampus itu seorang bocah lelaki kecil yang biasa berada di sana untuk
berdagang tisyu dan permen karet.
300 Anak Syahid
Kemarin, Senin 1 April
2013, dari 11 orang warga yang syahid (dengan izin Allah) di Ma’rat
Nu’man, sebanyak 7 di antaranya adalah anak-anak.
Rami Abdelrahman dari
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) yang berbasis di Inggris,
menyatakan kepada sejumlah media baik yang berbahasa Inggris maupun Arab
bahwa lembaganya mencatat 6.005 orang yang tewas dalam bulan Maret.
Termasuk di antara para
korban adalah 291 orang wanita, 298 anak, 1.486 orang pejuang pembebasan
Suriah serta para tentara yang meninggalkan pasukan rezim Basyar, serta
1,464 orang tentara yang setia kepada rezim.
Sisanya adalah warga dan mujahidin yang tidak dapat diidentifikasi.
SOHR sudah mendokumentasi
total 62.554 orang tewas, namun menyatakan bahwa angka sesungguhnya
kematian dalam revolusi yang diawali pada 15 Maret 2011 itu jauh leboh
tinggi.
“Kami perkirakan malah
sudah mencapai 120 ribu orang,” demikian Rami Abdelrahman. “Banyak
sekali kasus kematian yang sulit didokumentasi karena itu belum kami
masukkan ke dalam (statistik) kami.”
PBB memperkirakan jumlah korban yang jatuh sudah mencapai 70 ribu orang.
Meter demi Meter
Sementara itu, para
pejuang pembebasan Suriah secara serentak mengumumkan berbagai ‘amaliyah
untuk mengusir tentara rezim dan merebut kembali berbagai kawasan
Suriah dari tangan rezim. Sesudah diumumkannya pertempuran Zalzalatul
Husn di Damascus dan sekitarnya, kemarin diumumkan pertempuran khusus
untuk membebaskan para tawanan rezim Assad di Aleppo di utara Suriah.
Malam tadi waktu Aleppo,
para pejuang dari berbagai brigade Jaysul Muhajirin wal Anshar, Jabhatul
Islamiyyah bergabung dengan brigade yang sudah ada di Aleppo seperti
Liwa‘ at-Tauhid, Jabhatut Tahrir Suriah dan Ahrar asy-Syam dan
mengumumkan dimulainya pertempuran فك الأسرى. Tujuan utama operasi ini
adalah membebaskan sejumlah para tawanan di berbagai titik termasuk
Rumah Sakit al-Kanadi.
Sebagaimana sudah beberapa kali diberitakan Sahabatsuriah.com, masih ada puluhan ribu warga Suriah yang ditawan dan disiksa luar biasa oleh rezim Assad.
Ke arah perbatasan Suriah –
Yordania, para pejuang kini sudah merebut dan menguasai kota Da’el yang
merupakan titik strategis dan kunci menuju Damascus. Di Deir Ezzur,
diberitakan bahwa para pejuang telah merebut sekitar 70 persen ladang
minyak yang selama puluhan tahun dikuasai rezim.
http://sahabatsuriah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar