Rabu, 22 Mei 2013

Relawan: ‘Rezim Bashar Dibantu Milisi Hizbullah Bantai 350 Rakyat Suriah Dalam Sehari’

Pasukan rezim Bashar al-Assad dibantu tentara Hizbullat dari Libanon, divisi Republican Guard dari Damascus serta milisia syabihah kemarin waktu Subuh, Senin 21 April 2013, melakukan pembantaian besar-besaran di kawasan Jdaidah al-Fadl atau Jdaidah Artouz  di pinggiran Damaskus.

Sebanyak 350 orang warga Jdaidah Artouz menemui syahid (Insya Allah) dalam pembantaian itu. Termasuk di antara mereka adalah anak-anak kecil, wanita, orang dewasa dan warga umum lainnya. Sebagian dari mereka dibunuh dengan cara ditembak, sebagian lagi disiksa dan disembelih. Ada jenazah yang ditemukan dengan tengkorak kepala mereka pecah serta rahang yang hancur karena hantaman keras. Sebagian jenazah mereka lalu dibakar di dekat markas Resimen 100 rezim Bashar al-Assad, demikian informasi yang diperoleh dari Local Coordination Committees (LCC).
Ini adalah pembantaian ke dua dalam waktu hanya beberapa hari. Tiga hari sebelumnya, sebanyak 100 warga dibunuh dengan cara yang sama di Jdaidah Artouz.


Dalam sehari kemarin, ditemukan 566 jenazah para syuhada oleh para relawan dan pekerja kemanusiaan di seluruh kawasan Suriah.  Jenazah terbanyak ditemukan di Jdaidah Artouz ini.


Sekali lagi, 566 jenazah syuhada Suriah, warga biasa yang tak berdosa termasuk anak-anak dan bayi, ditemukan dalam sehari. Jumlah terbesar, yaitu 483 syuhada, ditemukan di Damascus dan kawasan pinggiran termasuk Jdaidah Artouz. Sebanyak 23 orang syuhada ditemukan di Aleppo; 21 di Idlib, termasuk 14 orang anak dan guru mereka di sekolah di kampung Maghara; 15 orang menemui syahid di Homs; 12 di Dara’a; 7 di Deir Ezzur dan 5 di Hama.


Masih banyak mayat yang sampai hari ini terkubur di reruntuhan berbagai gedung dan bangunan yang dibom dan diluluhlantakkan oleh rezim Bashar al-Assad dari pesawat-pesawat tempur.


Menurut Rafif Jouejati, jurubicara Local Coordination Committees in Syria (LCC), sebanyak 721 syuhada jatuh di kawasan Jdaidah Artouz selama dua tahun revolusi ini.


Sekali lagi, 721 orang warga kampung Jdaidah Artouz menjadi syuhada dalam dua tahun ini. Secara total, jumlah syuhada di seluruh Suriah sudah mencapai lebih dari 100.000 orang, menurut LCC.


Sengaja Menyerang Rakyat

Menurut berbagai sumber oposisi, penyerangan yang dilakukan itu jelas untuk mentarget masyarakat sipil biasa – karena dilakukan sesudah para pejuang pembebasan Suriah, Free Syrian Army/Jasyul Hur menarik diri dari kawasan Jdaidah demi menyelamatkan warga agar tidak terperangkap dalam pertempuran melawan pasukan rezim.

Yang dilakukan rezim Bashar sesudah FSA mundur dari kawasan itu adalah justru memobilisasi kekuatan pasukan besar-besaran untuk menyerbu masuk dan menghabisi warga Jdaidah Artouz.

Pasukan rezim Bashar al-Assad kemarin terdiri dari anggota Divisi 4, Republican Guard (unit khusus dengan persenjataan canggih berkekuatan 25 ribu yang dikhususkan untuk Damascus saja), dibantu ratusan tentara Hizbullat dari Libanon yang masuk ke Suriah dengan kartu-kartu identitas palsu, serta para preman kakitangan rezim dari barak-barak kawasan Sumariyyah di pinggiran Damaskus.

Selain menembaki dan menyembelih rakyat, pasukan rezim juga melakukan penangkapan besar-besaran, terutama dari kalangan mereka yang kedapatan mencoba menyelenggarakan dan menguburkan jenazah para syuhada.

Sampai detik ini, penangkapan-penangkapan terus terjadi. Jaringan telekomunikasi di kawasan pinggiran Damascus diputus, dan semua jalan keluar dan menuju Jdaidah Artouz juga ditutup.

Patut dicatat, kota ini selama dua tahun terakhir ini menjadi tempat berlindung para warga yang mengungsi dari kawasan Ghutah Syarqiyah dan Ghutah Gharbiyah.

Tanggung Jawab

Local Coordination Committees menyampaikan rasa duka dan solidaritas terdalam mereka bagi keluarga dan kerabat para syuhada Jdaidah Artouz, para warga yang menemui syahid revolusi dalam menuntut kemerdekaan dan kemuliaan hidup di Suriah, serta seluruh rakyat Suriah.

“Kami menyatakan bahwa rezim Suriahlah yang bertanggungjawab penuh atas kekejaman brutal yang dilancarkan atas warga sipil tak bersenjata, dan kami menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk merujukkan semua tindak kriminalitas ini kepada Mahkamah Internasional sebagai kejahatan perang,” demikian dinyatakan LCC.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan berbagai lembaganya untuk memikul tanggung jawab legal dan etis mereka sebab rezim Suriah masih terus melancarkan berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan - crimes against humanity - dan untuk mengambil langkah-langkah untuk menghentikan semua pembantaian ini.”

“LCC juga menyerukan kepada semua lembaga dan komite politik yang dipimpin oleh Koalisi Nasional Suriah dan kepada semua kekuatan oposis untuk menyelesaikan semua perbedaan di antara. Kami serukan kepada mereka untuk segera mengambil tanggung jawab menghentikan tragedi yang dialami warga Suriah ini.”

“LCC menyerukan kepada semua kekuatan perlawanan, dan terutama kepada saudara-saudara kami di Free Syrian Army, untuk memperbaiki koordinasi dan kerjasama di antara mereka agar dapat meningkatkan tingkat keberhasilan operasi-operasi militer mereka terhadap kekuatan-kekuatan rezim. Kami tegaskan kepada semua kekuatan perlawanan bersenjata bahwa prioritas mereka adalah untuk melindungi warga sipil dari kawasan-kawasan konflik.”

“Semoga Allah merahmati para syuhada kita. Semoga saudara-saudara kita yang terluka segera sembuh dan para tawanan segera sembuh."

Hidayatullah.com  
Sahabatsuriah.com

Tidak ada komentar: