Rabu, 4/1/2012 aljazeeera.net
Dewan
Umum Revolusi Suriah mengatakan, 23 orang terbunuh Selasa kemarin oleh peluru
tentara keamanan mereka kebanyakan di
kota Hama. Sementara Pemantau HAM Suriah menyatakan bahwa tentara pembelot sedikitnya membunuh 18 orang
tentara di Deera, hal itu ketika para pemantau Liga Arab itu melakukan tugas
mereka yang mengundang perdebatan.
Dewan Revolusi itu ,menegaskan,
bahwa telah jatuh 11 korban di kota Hama, empat korban di Homs, tiga korban di
Idlib dan dua korban di Reef, Damaskus dan satu orang korban di Deera. Dewan
itu menjelaskan diantara korban itu terdapat beberapa tentara yang menolak
menembakan senjata mereka kepada para pendemo.
Para aktivis menyatakan bahwa aski
demo Selasa merata di seluruh distrik kota Homs, mereka menyebarkan foto
demontrasi yang keluar dari distrik-distrik Bab Saba, Mal’ab Baladi dan
Syamasy. Para pendemo itu kembali meminta turun Pemerintahan Presiden Bashar
Al-Asad.
Para aktivis Revolusi Suriah juga
menyebarkan foto sejumlah pemantau Liga Arab
Dekat barikade tentara keamanan
Suriah beserta tank-tank, foto itu mereka ambil dari distrik Baba Amr kota Homs. Para aktivis mengatakan foto-foto itu
membantah penjelasan Ketua Umum Liga Arab, Nabil Al-Araby yang mengatakan,
bahwa pemerintah Suriah telah menarik perangkat militer dari kota-kota dan
distrik-distrik.
Anggota Koordinator Revolusi Suriah,
Kan’an al-Syami, telah menegaskan bahwa orang-orang terlalu beresiko berkumpul
di kota-kota yang diperkirakan akan dilalui para pemantau Liga Arab dengan
harapan dapat berbicara dengan mereka.
Syami mengatakan, orang-orang
berusaha menunjukan penderitaan yang mereka alami dan itu membahayakan hidup
demi bertemu mereka. Karena, tentara keamanan selalu mengikuti para pemantau
kemana mereka pergi, ditambah lagi kekhawatiran mereka akan ditangkap dan
dipukuli atau dibunuh serta dituduh berkhianat berhubungan dengan tentara asing.
Warga berkumpul di
kota-kota yang dilalui para pemantau Liga Arab
Serangan Tentara
Desertir
Dalam
laporan selanjutnya, Pemantau HAM Suriah mengatakan, tentara desertir Suriah
membunuh sedikitnya 18 tentara pendukung Asad di wilayah Deera Selatan.
Para tentara desertir mengumumkan kemarin telah
menawan sepuluh orang dari tentara pemerintah setelah mereka menguasai dua pos pemeriksaan
militer di wilayah Idlib Utara.
Bentrokan para tentara desertir itu
terjadi juga di pos ke tiga yang menyebabkan terbunuh dan terluka sejumlah
tentara yang setia kepada Presiden Bashar al-Asad.
Kabar serangan atas pos-pos
pemeriksaan militer setelah tiga hari adanya laporan Tentara Pembebasan Suriah
telah menghentikan operasi serangan sambil menunggu pertemuan dengan para
pejabat Liga Arab.
Jalur Gas
Di pihak lain Kantor Berita resmi
Suriah (Sana) menyebutkan, ada “kelompok Teroris” yang menargetkan jalur pipa Gas
di Selatan Rastan di wilayah Homs. Jalur pipa gas itu penghasil dua pembangkit
tenaga listrik dihancurkan dengan alat peledak yang menyebabkan terjadinya
sebuah ledakan dan percikan api di reaktor itu.
Pejabat di kementrian minyak
mengatakan, bahwa jalur pipa gas yang jadi sasaran itu milik Perusahaan Gas
Suriah, dan pompa bensin di jalur gas itu langsung berhenti setelah terjadi ledakan.
Disebutkan bahwa ini kali yang
keempat menurut pemerintah Suriah bahwa “Kelompok-kelompok teroris bersenjata
menargetkan jalur pipa pembawa gas itu.
Sebaliknya, Dewan Umum Revolusi
Suriah mengatakan, tentara keamanan telah meledakan jalur pipa gas itu, ia
menambahkan, daerah tempat ledakan itu harus menungu sampai tiga hari sampai
datangnya para pemantau Liga Arab.
Dewan itu menegaskan, bahwa sebab
ledakan itu adalah para pemantau itu sibuk dengan urusan-urusan yang direkayasa
dan tidak fokus atas apa yang diinginkan warga di wilayah itu. (Arf aljazeera)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar