Aljazeera Jumat, 27/1/2012-5/3/1433
Pasukan Keamanan Suriah Kamis kemarin membunuh 62 orang
kebanyakan mereka di Homs, diantaranya 11 orang anak kecil. Ini terjadi
ditengah pembicaraan keterlibatan tentara atas pembataian di Homs ketika
menyerang dengan meriam sejumlah rumah yang hancur menimpar kepala penghuninya.
Pasukan keamanan juga memenuhi kota Duma, Reef, Damaskus dan mereka melakukan
penangkapan ratusan orang.
Persatuan Koordinator Revolusi Suriah- yang menyebarkan
nama-nama korban-menjelaskan bahwa diantara yang terbunuh sebanyak 35 orang di
Homs diantara mereka terdapat 11 anak kecil.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan, bahwa tentara Suriah
terlibat pembantaian dengan menggunakan tembakan meriam ke distrik Rifai dan
Karam Zaitun di Homs. Dewan itu menambahkan bahwa sejumlah rumah hancur menimpa
kepala penghuninya akibat tembakan meriam yang keras dan terus-menerus, sehingga
10 orang jadi korban antara yang terbunuh dan terluka sehingga sulit untuk
ditolong karena buruknya kondisi saat itu.
Dewan itu juga menampilkan foto-foto pengeboman dan
penembakan atas distrik Khalidiyah di Homs yang langsung ditayangkan aljazeerah.
Sementara itu, Batalion yang menyebut dirinya batalion
alFaruq dalam tentara Pembebasan Suriah mengumumkan, bahwa mereka menahan 7
orang Iran, 5 orang diantaranya merupakan pengawal revolusi Iran dan 2 orang
warga sipil yang bekerja di Instalasi Listrik keduanya akan dibebaskan.
Ratusan Tahanan
Terjadi bentrokan antara tentara pemerintah dengan tentara
pembebasan di sejumlah tempat di Reef, Damaskus khususnya di Harsata dan
Arabiyin, sementara pengeboman atas kota hama disertai operasi penangkapan
terus berlangsung di kota Hama.
Pemantau HAM Suriah mengatakan, bahwa 8 tentara pemerintah-
diantaranya letnan- 7 tentara pembelot terbunuh di sejumlah wilayah dan
kota-kota di Suriah saat terjadi bentrokan antara dua pihak.
Pasukan keamanan Suriah memenuhi kota
Duma Reef Damaskus dan menahan sekitar 600 orang
Para aktivis
Suriah mengumumkan bahwa pasukan
keamanan menahan sekitar 600 orang di provinsi Hama, sambil terus menyerang
secara militer di kota itu untuk mencari para tentara pembelot. Aktivis Suriah
Ahmad al-Hamawi menyebutkan, bahwa kota Hama mengalami pembantaian dan operasi penangkapan
yang sangat banyak.
Senada
dengan laporan ini komite Koordinasi Lokal mengabarkan, bahwa jumlah korban
terbunuh yang kredibel sejak masuknya para pemantau Liga Arab ke Suriah (tgl 22
bulan kemarin) mencapai 1317 orang diantaranya 30 wanita, 70 anak-anak dan 67
orang meninggal karena siksaan.
Komite itu
menambahkan, bahwa Homs mengeluarkan jumlah korban terbunuh sebanyak 464 orang,
berikutnya Idlib sebanyak 252 orang kemudian Damaskus dan Reef sebanyak 164
orang serta Hama sebanyak 145 orang.
PBB Mengutuk
Sementara
itu PBB, Palang Merah dan Francis mengutuk pembunuhan pejabat Bulan Sabit Merah
Suriah Abdurrazak Jabir.
Ketua PBB
Ban Ki Mon menuntut Pemerintah Suriah menyelidiki tindakan kriminal ini damembawa pejabat yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Iring-iringan
pengusung Abdurrazak Jabiru yang cerita identitas pembunuhnya beraneka macam di
Idlib.
Ban
menjelaskan, bahwa serangan “yang menargetkan petugas padahal lambang Bulan
Sabit Merah terlihat jelas.” Semua menyebutkan, “mereka berkewajiban
menghormati pekerja kemanusiaan dan
menjaga mereka saat melaksanakan tugasnya.”
Pembunuhan
Ketua cabang organisasi Bulan Sabit Merah Abduurazak Jabiru di Idlib dekan Khan
Syekhun saat bergerak di jalan tol antara Halab dan Damaskus pada hari Rabu,
kata Bulan Sabit Merah.
Kantor
Berita Resmi Suriah SANA mengatakan, bahwa Jabiru dibunuh oleh ‘kelompok
teroris bersenjaata” yang menembaknya dengan senapan mesin, sedangkan komite
koordinator lokal menuduh pasukan keamanan yang membunuhnya.
Dalam
episode bersambung juru bicara Dewan oposisi Nasional Suriah, Basmah al-Qamdani
menuntut pemerintah Suriah bertanggung jawab atas terbunuhnya tokoh agama
kristen pastur Paslus Nashar.
Basmah
menuturkan Pastur Nashar sebagai pendukung revolusi Suriah dan tokoh penggerak
rakyat, pembunuhannya merupakan usaha pemerintah lainnya untuk menumbuhkan
kebencian dan perpecahan sektarian, kata penuturnya.
Pemerintah
dan oposisi saling menuduh tentang siapa yang bertanggung jawab atas terbunuhnya
pastur Nashar di tengah-tengah usahanya menyelamatkan yang terluka di distrik
al-Jajimah di Hama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar