Jumat, 27 Januari 2012

Pasukan Keamanan Memenuhi Duma, Reef Damaskus dan Menawan Ratusan Orang 62 Orang Terbunuh dan Pembantaian di Homs


Aljazeera Jumat, 27/1/2012-5/3/1433

Pasukan Keamanan Suriah Kamis kemarin membunuh 62 orang kebanyakan mereka di Homs, diantaranya 11 orang anak kecil. Ini terjadi ditengah pembicaraan keterlibatan tentara atas pembataian di Homs ketika menyerang dengan meriam sejumlah rumah yang hancur menimpar kepala penghuninya. Pasukan keamanan juga memenuhi kota Duma, Reef, Damaskus dan mereka melakukan penangkapan ratusan orang.
Persatuan Koordinator Revolusi Suriah- yang menyebarkan nama-nama korban-menjelaskan bahwa diantara yang terbunuh sebanyak 35 orang di Homs diantara mereka terdapat 11 anak kecil.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan, bahwa tentara Suriah terlibat pembantaian dengan menggunakan tembakan meriam ke distrik Rifai dan Karam Zaitun di Homs. Dewan itu menambahkan bahwa sejumlah rumah hancur menimpa kepala penghuninya akibat tembakan meriam yang keras dan terus-menerus, sehingga 10 orang jadi korban antara yang terbunuh dan terluka sehingga sulit untuk ditolong karena buruknya kondisi saat itu.
Dewan itu juga menampilkan foto-foto pengeboman dan penembakan atas distrik Khalidiyah di Homs yang langsung ditayangkan  aljazeerah.
Sementara itu, Batalion yang menyebut dirinya batalion alFaruq dalam tentara Pembebasan Suriah mengumumkan, bahwa mereka menahan 7 orang Iran, 5 orang diantaranya merupakan pengawal revolusi Iran dan 2 orang warga sipil yang bekerja di Instalasi Listrik keduanya akan dibebaskan.
Ratusan Tahanan
Terjadi bentrokan antara tentara pemerintah dengan tentara pembebasan di sejumlah tempat di Reef, Damaskus khususnya di Harsata dan Arabiyin, sementara pengeboman atas kota hama disertai operasi penangkapan terus berlangsung di kota Hama.
Pemantau HAM Suriah mengatakan, bahwa 8 tentara pemerintah- diantaranya letnan- 7 tentara pembelot terbunuh di sejumlah wilayah dan kota-kota di Suriah saat terjadi bentrokan antara dua pihak.
 
Pasukan keamanan Suriah memenuhi kota Duma Reef Damaskus dan menahan sekitar 600 orang
Para aktivis Suriah mengumumkan  bahwa pasukan keamanan menahan sekitar 600 orang di provinsi Hama, sambil terus menyerang secara militer di kota itu untuk mencari para tentara pembelot. Aktivis Suriah Ahmad al-Hamawi menyebutkan, bahwa kota Hama mengalami pembantaian dan operasi penangkapan yang sangat banyak.
Senada dengan laporan ini komite Koordinasi Lokal mengabarkan, bahwa jumlah korban terbunuh yang kredibel sejak masuknya para pemantau Liga Arab ke Suriah (tgl 22 bulan kemarin) mencapai 1317 orang diantaranya 30 wanita, 70 anak-anak dan 67 orang meninggal karena siksaan.
Komite itu menambahkan, bahwa Homs mengeluarkan jumlah korban terbunuh sebanyak 464 orang, berikutnya Idlib sebanyak 252 orang kemudian Damaskus dan Reef sebanyak 164 orang serta Hama sebanyak 145 orang.
PBB Mengutuk
Sementara itu PBB, Palang Merah dan Francis mengutuk pembunuhan pejabat Bulan Sabit Merah Suriah Abdurrazak Jabir.
Ketua PBB Ban Ki Mon menuntut Pemerintah Suriah menyelidiki tindakan kriminal ini damembawa pejabat yang bertanggung jawab ke pengadilan.
 

Iring-iringan pengusung Abdurrazak Jabiru yang cerita identitas pembunuhnya beraneka macam di Idlib.  
Ban menjelaskan, bahwa serangan “yang menargetkan petugas padahal lambang Bulan Sabit Merah terlihat jelas.” Semua menyebutkan, “mereka berkewajiban menghormati pekerja kemanusiaan  dan menjaga mereka saat melaksanakan tugasnya.”
Pembunuhan Ketua cabang organisasi Bulan Sabit Merah Abduurazak Jabiru di Idlib dekan Khan Syekhun saat bergerak di jalan tol antara Halab dan Damaskus pada hari Rabu, kata Bulan Sabit Merah.
Kantor Berita Resmi Suriah SANA mengatakan, bahwa Jabiru dibunuh oleh ‘kelompok teroris bersenjaata” yang menembaknya dengan senapan mesin, sedangkan komite koordinator lokal menuduh pasukan keamanan yang membunuhnya.
Dalam episode bersambung juru bicara Dewan oposisi Nasional Suriah, Basmah al-Qamdani menuntut pemerintah Suriah bertanggung jawab atas terbunuhnya tokoh agama kristen pastur Paslus Nashar.
Basmah menuturkan Pastur Nashar sebagai pendukung revolusi Suriah dan tokoh penggerak rakyat, pembunuhannya merupakan usaha pemerintah lainnya untuk menumbuhkan kebencian dan perpecahan sektarian, kata penuturnya.
Pemerintah dan oposisi saling menuduh tentang siapa yang bertanggung jawab atas terbunuhnya pastur Nashar di tengah-tengah usahanya menyelamatkan yang terluka di distrik al-Jajimah di Hama.

Tidak ada komentar: