Rabu, 11/1/2012-18/2/1433 H
al-jazeera,net
Media massa Suriah
melaporkan, 8 orang tewas diantaranya seorang wartawan Francis yang terbuuh
saat terjadi demontrasi pendukung Presiden Bashar al-Asad di kota Homs.
Sementara itu Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, tewasnya 15 orang oleh
peluru tentara keamanan Suriah di Reef, Hama dan di Deerzur.
TV Dunia Suriah
melansir berita 25 orang sedikitnya korban luka karena penyerangan atas para
demonstran di Homs. Chanel TV Francis menegaskan meninggalnya wartawan Francis
Jeel Jakeh di Suriah hari ini.
Dewan Revolusi
mengatakan di kota Homs, bahwa berkumpulnya para pendukung Presiden Suriah yang
keluar dari distrik Nuzhah kota yang
mengalami gempuran mortir yang mengakibatkan terbunuhnya 3 orang di antaranya
wartawan Francis.
Dewan itu menambahkan,
bahwa tidak ada seorang pun yang
memiliki senjata mortir selain tentara pemerintah. Dewan revolusi menganggap
ini merupakan trik serangan pemerintah Suriah yang menargetkan sebagian para pendukungnya
untuk menguatkan klaim adanya para teroris.
Sementara itu kantor
berita Francis mendapat laporan dari saksi mata di Homs bahwa amunisi senjata dijatuhkan
atas sejumlah wartawan yang sedang
melakukan investigasi di kota yang merupakan basis para demonstran, yang
menyebabkan terbunuh dan luka-luka saat amunisi mengenai beberapa orang.
Menyerang
beberapa Tempat
Ditengah kejadian ini, Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan,
bahwa 15 orang terbunuh dan lebih 60 orang luka dalam serangan tentara Suriah
yang menargetkan 2 distrik Karnaz dan Kafrnubudah di Reef, Hama.
Dewan itu menyebutkan, bahwa serangan terjadi setelah para
tentara desertir mengungsi ke distrik itu dan terjadi bentrokan antara tentara
desertir dengan tentara pemerintah. Para aktivis mengatakan adanya serangan
terus menerus yang menargetkan distrik Karnaz yang juga berada di Reef, Hama.
Di Deerzur para aktivis melaporkan, ada seorang yang tewas tertembak tentara keamanan. Para
tentara keamanan melakukan operasi penangkapan di distrik Quriyah. Di Deerzur
pada hari Selasa terdapat 39 korban yang terbunuh, mereka mengatakan bahwa
tentara keamanan berada di seluruh Suriah. Para aktivis menyebut kejadian di
kota itu sebagai pembantaian yang menargetkan rakyat sipil, sedangkan mereka
itu berusaha sampai ke tempat yang terdapat para pemantau Liga Arab.
Terus bertambah korban tewas oleh tembakan tentara
dalam aksi protes yang menuntut turunya pemerintah Suriah
Para aktivis melaporkan, pasukan militer menahan 10 orang di wilayah Deera di dua distrik Inkhol dan
Jasem.
Di pihak lain, sejumlah orang terkena tembakan yang
menargetkan rumah-rumah warga yang di blokade tentara. Tentara mengancam siapa
yang masuk ke Saraqib di wilayah Idlib, para tetapi demonstran tetap
melanjutkan keinginan mereka, kata Komite Koordinasi Lokal Suriah.
Tentara keamanan juga menahan sejumlah mahasiswa di Ladziqiya
setelah diketahui mereka terlibat demonstrasi mahasiswa yang bertujuan
menurunkan pemerintahan.
Kontainer senjata
Sementera itu, Dugon Kantor Berita Turki melaporkan, bahwa
para petugas bea cukai Turki menangkap 4 kontainer yang dicurigai membawa
senjata militer dari Iran ke Suriah.
Kantor berita itu melansir berita dari pejabat daerah Kilis
yang melaporkan bahwa kewenangan bea cukai menyita kontainer di jembatan
perbatasan Unjubinar yang menghubungkan ke Suriah. Itu setelah Polisi mendapat
informasi kontainer yang memuat senjata, disebutkan bahwa intelejen datang dari
ibu kota Ankara untuk memeriksa kontainer itu.
PBB mengatakan, lebih dari 5000 rakyat sipil terbunuh sejak merebaknya aksi protes yang
menuntut turunya pemerintah Presiden Bashar al-Asad pertengahan Maret lalu,
sementera itu pemerntah mengatakan bahwa pihaknya sedang menghadapi konspirasi
asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar