Rabu, 11 Januari 2012

23 Orang Terbunuh di Suriah diantaranya seorang Wartawan Francis


Rabu, 11/1/2012-18/2/1433 H al-jazeera,net


Media massa Suriah melaporkan, 8 orang tewas diantaranya seorang wartawan Francis yang terbuuh saat terjadi demontrasi pendukung Presiden Bashar al-Asad di kota Homs. Sementara itu Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, tewasnya 15 orang oleh peluru tentara keamanan Suriah di Reef, Hama dan di Deerzur.

TV Dunia Suriah melansir berita 25 orang sedikitnya korban luka karena penyerangan atas para demonstran di Homs. Chanel TV Francis menegaskan meninggalnya wartawan Francis Jeel Jakeh di Suriah hari ini.

Dewan Revolusi mengatakan di kota Homs, bahwa berkumpulnya para pendukung Presiden Suriah yang keluar dari distrik Nuzhah  kota yang mengalami gempuran mortir yang mengakibatkan terbunuhnya 3 orang di antaranya wartawan Francis.

Dewan itu menambahkan, bahwa tidak ada seorang pun  yang memiliki senjata mortir selain tentara pemerintah. Dewan revolusi menganggap ini merupakan trik serangan pemerintah Suriah yang menargetkan sebagian para pendukungnya untuk menguatkan klaim adanya para teroris.

Sementara itu kantor berita Francis mendapat laporan dari saksi mata di Homs bahwa amunisi senjata dijatuhkan atas sejumlah wartawan  yang sedang melakukan investigasi di kota yang merupakan basis para demonstran, yang menyebabkan terbunuh dan luka-luka saat amunisi  mengenai beberapa orang.
Menyerang beberapa Tempat
Ditengah kejadian ini, Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, bahwa 15 orang terbunuh dan lebih 60 orang luka dalam serangan tentara Suriah yang menargetkan 2 distrik Karnaz dan Kafrnubudah di Reef, Hama.
Dewan itu menyebutkan, bahwa serangan terjadi setelah para tentara desertir mengungsi ke distrik itu dan terjadi bentrokan antara tentara desertir dengan tentara pemerintah. Para aktivis mengatakan adanya serangan terus menerus yang menargetkan distrik Karnaz yang juga berada di Reef, Hama.
Di Deerzur para aktivis melaporkan, ada seorang yang  tewas tertembak tentara keamanan. Para tentara keamanan melakukan operasi penangkapan di distrik Quriyah. Di Deerzur pada hari Selasa terdapat 39 korban yang terbunuh, mereka mengatakan bahwa tentara keamanan berada di seluruh Suriah. Para aktivis menyebut kejadian di kota itu sebagai pembantaian yang menargetkan rakyat sipil, sedangkan mereka itu berusaha sampai ke tempat yang terdapat para pemantau Liga Arab.

http://www.aljazeera.net/mritems/Images/2012/1/8/1_1106098_1_23.jpg


Terus bertambah korban tewas oleh tembakan tentara dalam aksi protes yang menuntut turunya pemerintah Suriah
Para aktivis melaporkan, pasukan militer menahan 10 orang  di wilayah Deera di dua distrik Inkhol dan Jasem.
Di pihak lain, sejumlah orang terkena tembakan yang menargetkan rumah-rumah warga yang di blokade tentara. Tentara mengancam siapa yang masuk ke Saraqib di wilayah Idlib, para tetapi demonstran tetap melanjutkan keinginan mereka, kata Komite Koordinasi Lokal Suriah.
Tentara keamanan juga menahan sejumlah mahasiswa di Ladziqiya setelah diketahui mereka terlibat demonstrasi mahasiswa yang bertujuan menurunkan pemerintahan.
Kontainer senjata
Sementera itu, Dugon Kantor Berita Turki melaporkan, bahwa para petugas bea cukai Turki menangkap 4 kontainer yang dicurigai membawa senjata militer dari Iran ke Suriah.
Kantor berita itu melansir berita dari pejabat daerah Kilis yang melaporkan bahwa kewenangan bea cukai menyita kontainer di jembatan perbatasan Unjubinar yang menghubungkan ke Suriah. Itu setelah Polisi mendapat informasi kontainer yang memuat senjata, disebutkan bahwa intelejen datang dari ibu kota Ankara untuk memeriksa kontainer itu.
PBB mengatakan, lebih dari 5000 rakyat sipil  terbunuh sejak merebaknya aksi protes yang menuntut turunya pemerintah Presiden Bashar al-Asad pertengahan Maret lalu, sementera itu pemerntah mengatakan bahwa pihaknya sedang menghadapi konspirasi asing.

Tidak ada komentar: