Senin, 30 Januari 2012

Korban Penembakan Meriam Di Sejumlah Kota di Suriah


Sabtu, 28/1/2012-6/3/1433

 

Pasukan Suriah Membom kota-kota dan Distrik-distrik
Para aktivis melaporkan bahwa 11 orang terbunuh sejak shubuh Sabtu ini di Reef, Damaskus, Homs, Deerzur. Hal itu terjadi pada hari berdarah di Suriah yaitu lebih dari 100 orang terbunuh diantaranya 6 anak-anak dan 4 wanita. saat itu tengah berlangsung demonstrasi menuntut lengsernya Presiden Suriah Bashar al-Asad.
Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, bahwa distrik Masraba di Reef,Damaskus mengalami lebih dari tiga jam serangan meriam  dari pihak pasukan tentara Suriah yang mengakibatkan jatuhnya 8 korban syahid  dan lebih dari 35 orang dalam kondisi kritis. Distrik itu juga mengalami pengepungan total dan terputusnya aliran listrik serta terputusnya semua sarana komunikasi.
Di pihak lain, Dewan Revolusi Deerzur melaporkan, bahwa sejumlah orang terbunuh dan terluka oleh bom yang ditembakan tank-tank tentara pemerintah atas dua kota Qouriyah dan Thayanah. Para aktivis juga menyebarkan foto-foto yang mereka katakan bahwa serangan itu untuk  meledakan saluran pipa minyak di distrik itu yang menyebabkan ledakan membabi buta pada distrik itu.
Dewan Umum Revolusi meminta tanggungjawab pemerintah Suriah atas pertumpahan darah di kota Qouriyah utamanya anak kecil yang terbunuh oleh bom tentara Suriah sedangkan ia berada di dalam rumahnya, dan ada juga 10 orang terluka dan meninggal.
Serangan Bom dan Pembelotan
Distrik Karam Zaitun di kota Homs mengalami serangan tembakan meriam yang dilakukan pasukan tentara Suriah hingga mengakibatkan jatuhnya korban meninggal. Di bookmal, Deerzur pasukan keamanan menggunakan 3 mobil ambulan dan menyusuri jalan raya dan distrik-distrik kota itu, serta menembaki sejumlah rumah sekitar jam 3 dinihari, kata Dewan Revolusi. Di Wadi alarab, Homs,  sebuah bom jatuh pada salah salah satu tempat hingga menyebabkan terbakar total.
 
Korban meninggal pada Jumat “hak mempertahankan diri” diantaranya wanita dan anak-anak.
Dewan Umum Revolusi melaporkan pembelotan 10 orang  tentara dari barisan tentara Suriah di perbatasan Alkhemah yang berada di ujung selatan Maara Nukman di Idlib. Dewan itu menyebutkan, bahwa pembelotan bersama itu terjadi lebih banyak di perbatasan kawasan kota Rustan di Homs, di sana terjadi bentrokan yang besar antara tentara desertir dan tentara Suriah dan terdengar suara senapan mesin dan bom.
Reef, Hama juga terjadi demonstrasi besar, para aktivis menebarkan foto-foto demonstrasi di seluruh Halfaya, Thamina, Khitab, KafrZeit dan Shoran. Para demonstran kembali menuntut turunnya Presiden Bashar al-Asad dan pemerintahnya, mereka memprotes delegasi pemantau Liga Arab dan ketuanya Jenderal Ahmad Muhammad Musthafa al-Dabi, para demonstran juga bersolidaritas dengan dua kota, Hama dan Homs dan orang-orang yang mereka sebut para syuhada revolusi di Halab.
Sumber-sumber Revolusi Suriah dalam siaran press yang diterima al-Jazeerah melaporkan, bahwa para revolusioner di Suriah keluar pada” Jumat pembelaan diri” karena pemerintah Suriah terlibat di 5 ladang pembantaian  di seluruh Hama, Nawa di Deera, Halab, Reef Damaskus, serta yang terakhir di Karam Zaitun di Homs, dan juga karena disebabkan hawa yang sangat dingin.
Dalam siaran itu dilaporkan, bahwa jumlah demonstran mencapai 585 orang, dan lebih dari 482 titik demonstrasi, sejumlah demonstrasi diantaranya dalam jumlah besar.
Terus Berlangsung Demonstrasi
Demonstrasi terus berlangsung pada hari Sabtu, di distrik Marjah, Halab, ribuan demonstran keluar meneriakan yel-yel bagi syuhada Halab, Suriah dan menuntut dibebaskannya jenazah mereka yang belum dikuburkan. Bergabung dengan mereka sejumlah besar anak-anak distrik Shahur dan mereka berkumpul di depan gedung Jami Maqor Al-Anbiya, menurut laporan Dewan Revolusi.
Al-Dabi mengatakan dalam laporan delegasi pemantau, bahwa persentase kekerasan meningkat dalam jumlah besar dalam masa antara 24 dan 27 Januari, khususnya di daerah-daerah Homs, Hama dan Idlib.
Dia menyebutkan, bahwa Maroko memutuskan untuk menarik pamantaunya dari delegasi pemantau Liga Arab di Suriah. Beberapa sumber mengatakan kepada al-Jazeerah, bahwa Mesir, Mauritaniya dan Sudan akan menutupi kekurangan itu dengan menambah 6 pemantau dari setiap negara.

Tidak ada komentar: