Selasa, 31 Januari 2012

65 Orang Terbunuh dan Pembelotan Ratusan Tentara di Suriah


Al-Jazeerah Ahad,29/1/2012-7/3/1433




 
Bentrokan Keras terjadi antara tentara pemerintah dan desertir setelah pengepungan sejumlah kota.
Persatuan Koordinator Revolusi Suriah melaporkan, bahwa 65 orang terbunuh pada hari Sabtu oleh tembakan pasukan keamanan di kota-kota Suriah. Diantaranya 2 orang anak dan 5 orang tentara desertir. Komite Koordinasi Lokal menyebutkan, bahwa bentrokan keras terjadi antara tentara pemerintah dan para desertir di semua tempat di Ghutah Timur Reef Damaskus, dan Rastan di Homs. Sementara Komite itu mengumumkan pembelotan perwira tentara berpangkat letnan bersama 300 anggotanya.
Dewan Umum Revolusi Suriah menyebutkan, bahwa di antara yang terbunuh pada hari Sabtu terdapat 9 orang di distrik Masraba Reef Damaskus, 7 di Homs dan 4 di Deera, korban y ang sama terdapat di Hama dan 2 lagi di Deerzur serta Damaskus.
Di Halab pasukan keamanan memecah para demonstran yang keluar untuk mengantarkan sejumlah korban yang terbunuh di Distrik Marjah. Para aktivis juga menjelaskan bahwa tembakan meriam yang keras menergetkan rumah-rumah di Rangkus, Reef Damaskus, disertai berita korban terbunuh dan luka-luka.
Di Talbisah Reef Damaskus tentara Suriah membom kota yang distriknya dikelilingi barikade blokade terbanyak, barikade itu  terpusat di tengah kota Talbisah, banyak distrik yang masuk di dalamnya, menurut laporan dewan itu.


Banyak Jenazah 
Di pihak lain, para aktivis melaporkan hari Sabtu kepada reuters, bahwa telah ditemukan 17 jenazah laki-laki yang dilemparkan di jalanan di kota Hama yang terdapat bekas tembakan senjata api di kepalanya.Pasukan Presiden Bashar al-Asad telah menahan mereka sejak penyerangan minggu kemarin atas kota itu.
 
Korban Demonstran  beberapa hari lalu di bulan ini di kota Homs
Salah seorang aktivis mengatakan kepada reuters lewat telepon dari Hama, bahwa mayoritas mereka dihukum mati dengan satu tembakan di kepala. Rantai besi melilit tubuh mereka sebagai pesan kepada orang-orang agar menghentikan perlawanan.
Aktivis lain menyebutkan, bahwa jenazah-jenazah itu dilemparkan di jalanan di 5 distrik-distrik yang berpenduduk di Hama pada sore hari Kamis. Ia menambahkan, umur yang sudah menjadi jenazah ini bervariasi dari umur 60-an, 40-an dan 20-an, ia juga menambahkan, 3 jenazah sudah dikenali salah satunya polisi desertir.
Komite Koordinator telah mengumumkan bertambahnya jumlah jenazah korban pembantaian pada hari Kamis lalu yang mencapai 30 jenazah yang ditemukan di salah satu ladang pertanian distrik Asalward di Reef Damaskus.
Desertir dan Bentrokan
Di pihak lain, Komite Koordinasi Lokal mengumumkan, pembelotan seorang perwira di Reef Damaskus dengan pangkat letnan bersama dengan 300 anak buahnya lalu mereka bergabung dengan Tentara Pembebasan.
Komite itu mengatakan, bentrokan keras terjadi antara Tentara Pembebasan dengan tentara pemerintah yang terjadi di gerbang kota KafrBatna dan datangnya bala bantuan militer yang dilengkapi tank-tank.
Kota Rastan di Provinsi Homs terjadi bentrokan keras antara tentara pembebasan dengan tentara pemerintah yang membalas dengan menyerang kampung Karm Zaitun dan Baba Amr di kota Homs.
Melalui perannya, ketua Pemantau HAM Suriah, Rami Abdurrahman menjelaskan dalam saluran telepon kepada  berita Francis, bahwa bentrokan keras terjadi pada hari Sabtu di Haula yang mengakibatkan korban terbunuh tidak sedikit dari pasukan tentara keamanan Suriah dan tentara pembebasan. Bentrokan juga terjadi di Rastan Homs yang menyebabkan terbunuhnya 3 orang tentara desertir.
Kantor berita Resmi Suriah SANA melaporkan, bahwa “kelompok teroris bersenjata” menargetkan bis yang berisi sedikit tentara di Reef Damaskus yang mengakibatkan tewasnya 7 tentara diantaranya seorang perwira.
Di pihak lain, media massa Suriah melaporkan ledakan  saluran pipa gas di Deerzur (450 km sebelah timur Damaskus). Tetapi, para aktivis mengatakan, ledakan itu akibat bom yang menimpa pipa oleh tembakan tank-tank tentara Suriah.
Ajakan Aksi solidaritas
Dalam laporan bersambung, Anggota Dewan Nasional Suriah, Samir Nasyar di Muktamar  wartawan  yang berlangsung pada hari Sabtu di Istanbul, mengajak orang-orang Suriah di luar negeri untuk melakukan aksi solidaritas di depan kedutaan Rusia dan kantor PBB besok jam 2 sesuai waktu di mana mereka berada.
Nasyar menjelaskan, bahwa para pejabat Dewan Nasional Suriah akan berangkat pada hari Ahad ke Dewan Keamanan untuk menuntut Dewan itu melindungi para warga sipil.
Dewan Nasional Suriah pada hari Sabtu telah berkumpul di Istanbul, Turki guna membahas perkembangan terakhir situasi di Suriah.

Tidak ada komentar: