Senin,23/1/2012-1/3/1433
Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, bahwa jumlah korban
mati hari Senin oleh tembakan aparat keamanan naik menjadi 28 orang diantara mereka terdapat
anak kecil kebanyakan mereka di Homs dan Idlib. Sementara itu 5 orang tentara
terbunuh di provinsi Homs dalam bentrokan antara tentara pemerintah dengan
tentara pembelot.
Dewan menjelaskan, diantara yang terbunuh 9 orang di Idlib, 8
orang di Homs, 3 orang di Deera, 2 orang di Hama dan korban yang terbunuh juga terdapat
di Reef, Damaskus, Deerzur dan Haskah.
Laporan Dewan Negara Suriah melaporkan jumlah orang yang
terbunuh oleh peluru pasukan keamanan dan tentara sampai 21 Januari mencapai
6581 orang diantaranya 306 wanita dan 488 anak-anak. Sementara jumlah korban
luka yang tercatat lebih dari 20 ribu orang.
Berita ini muncul saat Mustafa al-Dabi, kepala Rombongan
Pemantau Liga Arab di Suriah mengatakan, bahwa kekerasan berkurang secara
bertahap bersamaan dengan datangnya para pemantau. Pemerintah Suriah telah
menarik semua alat persenjatan berat dari berbagai kota, akan tetapi, ia
menambahkan tugas para pemantau bukan menghentikan kekerasan hanya memantau dan
mengamati pelaksanaan draft protokol oleh pemerintah Suriah.
Tentara yang Tewas
Pemantau HAM Suriah menegaskan, bahwa 5 orang anggota pasukan
pemerintah terbunuh dan dan 13 orang
terluka, setelah terjadi bentrokan sejumlah tentara yang membelot dengan tentara
penjaga perbatasan di distrik Ziraah, kota al-Qashir di Homs.
iring-iringan
salah satu pasukan keamanan yang tewas, Damaskus mengatakan bahwa geng
bersenjata menewaskannya.
Di Idlib juga terjadi pertempuran antara para tentara yang
membelot dengan tentara pemerintah yang muncul di atas jalan internasional
antara Damaskus dan Halab dekat Maarah Nukman.
Terjadi pertempuran serupa di Bookmal di provinsi Derzur
Timur, sehingga 8 orang warga sipil terkena tembakan alat berat yang digunakan
tentara pemerintah, menurut pengamat Ham.
Di Duma pasukan keamanan belum menyebar kecuali di pintu
masuknya, pengamat HAM melaprkan bahwa lebih dari 150 ribu orang berkumpul pada
hari Senin untuk bergabung dalam mengiringi 12 orang warga sipil yang jadi
korban.
Homs juga mengalami aksi kekerasan di berbagai wilayah, Jurah
Sayah mengalami serangan pasukan keamanan dan Syabihah yang disertai tembakan
gencar dan dua warga terjatuh di atas trotoar jalan karena terkena langsung
peluru pasukan keamanan.
Di Deerzur, pasukan keamanan dan Syabihah berkumpul di kota
Thayanah, dan menyisir rumah-rumah para aktivis dan menahan sejumlah orang
serta memasang sejumlah rintangan. Sedangkan di kota Qauriyah tentara Suriah
telah menembakkan peluru untuk menakut-nakuti warga sipil dari rintangan kawat
militer yang tersebar di kota itu.
Pesawat-pesawat dari Rusia
Sebaliknya, Kantor Perwakilan Berita United press hari Senin
melansir dari sumber resmi Suriah, bahwa 4 orang dari anggota pasukan penjaga
pemerintah terbunuh dan lebih dari 20 orang luka-luka diantara 3 orang warga
sipil oleh tembakan dan bahan peledak “kelompok bersenjata.”
Dalam laporan itu disebutkan, kelompok bersenjata pada hari
Senin melakukan penculikan direktur Kesehatan provinsi Idlib Dr. Bahij
Duwaediri. Sumber dekat keluarganya mengatakan kepada United Press bahwa
kesepakatan terjadi antara “kelompok bersenjata” yang menculiknya lalu ia
dibawa ke tempat asing untuk dibebaskan.
Sementara itu, laporan wartawan menyebutkan bahwa Suriah akan
membeli 36 pesawat tempur dari Rusia dalam transaksi yang mencapai 550 juta
dollar, meskipun kritikan internasional terus bertambah karena kerja sama
militer Moskow dengan Damaskus.
Koran Kemersnet Rusia mengatakan, bahwa transaksi itu akan
menambah senjata udara Suriah dengan pesawat-pesawat buatan Rusia dengan model
Yaklop Yek-130 yang merupakan pesawat-pesawat yang digunakan pada tahap pertama
dalam pelatihan pilot penyerang, tetapi juga mampu melakukan penyerangan di
darat.
Kemersnet juga menambahkan, bahwa penyerahan pesawat-pesawat
dimulai sebagai pembayaran fase pertama dari total transaksi.arf aljazeera net.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar