Selasa,
6/3/2012
Sejumlah
Keluarga Suriah di Ramsa Utara Yordan sedang menerima bantuan dari salah satu
lembaga swasta.
Sejumlah organisasi bantuan Yordan telah mencatat gelombang
pengungsi Suriah yang masuk ke kerajaan itu bertepatan dengan semakin
bertambahnya operasi militer pasukan tentara Suriah terhadap warga sipil di
Homs, Deera, reef Damaskus dan sejumlah tempat lainya.
Menurut ketua organisasi al-Kitab dan as-Sunnah Zayid Hamad
lembaganya telah menerima lebih dari 220 keluarga Suriah selam dua hari lalu
yang jumlahnya mencapai sekitar 1000 orang, ini menggambarkan angka 3 kali
lipat dari situasi situasi normal.
Hamad mengatakan kepada aljazeera,net bahwa sejumlah cabang
lembaga ini di Mufriq, Ramtsa Irbid dekat perbatasan Suriah telah mencatata
gelombang keluarga baru dengan rata-rata 50 keluarga perhari selama dua hari
lalu. Sementara cabang pusat lembaga ini di Aman telah mencatat 53 keluarga
pada hari Ahad dan 65 keluarga pada Senin kemarin, pendataan terus dilakukan
sejak pagi hari ini.
Dijelaskan bahwa organisasi ini telah memantau gelombang
pengungsi diluar perbatasan Resmi, mayoritas setelah pendataan dikabarkan
mereka lari dari operasi militer dan pemboman yang menimpa sejumlah daerah di Homs,
Deera, dan sekitar Damaskus.
Menurut ketua organisasi ini rata-rata perhari pendataan keluarga
Suriah di cabang-cabang organisasi ini
mencapai 20 keluarga, gelombang besar ini “ mendorong aktivitas lembaga ini dan
lembaga lainya bekerja di bagian bantuan pengungsi Suriah.”
Hamad menceritakan bahwa organisasinya telah menerima
sejumlah daftar baru keluarga Suriah yang mengungsi ke Dhahiyah alQuwaisimah
sebelah timur ibukota Aman dan jumlahnya mencapai 108 keluarga, berdasarkan
investigasi 300 keluarga Suriah hidup di daerah Gor Shofi 150 km sebelah
selatan Aman.
Tetapi pemerintah Yordan mengatakan berdasarkan laporan lebih
dari satu menteri akhir-akhir ini bahwa jumlah pengungsi Suriah yang masuk ke
negara kerajaan itu sejak Maret lalu mencapai lebih dari80 ribu melalui jalan
perbatasan legal dan ilegal.
Pendataan terkini pengungsi Suriah di Yordan dan catatan di sejumlah
organisasi bantuan warga sipil mengungkapkan adanya sekitar 25 ribu pengungsi
di kerajaan itu yang terdiri dari 5 ribu
keluarga, berdasarkan laporan sejumlah lembaga dan organisasi bantuan dalam
menolong pengungsi Suriah di Yordan yang berafiliasi ke Liga Arab pada awal
pekan ini.
Berdasarkan dokumen yang diterima aljazera net dan yang sudah
disiapkan pada tanggal 1 bulan ini oleh organisasi al-kitab dan as-Sunnah dan
alMarkaz-al-Islami, at-Takaful-Islami dan Persatuan Wanita Suriah dan
organisasi lainnya-bahwa puluhan ribu warga Suriah belum tercatat karena
beberapa sebab.
Di antara sebab ini menurut laporan adanya kekhawatiran
keamanan atau karena ketidak tahuan pengungsi adanya organisasi bantuan, atau
para pengungsi menahan diri untuk tidak meminta-minta bantuan karena terdiri
beberapa keluarga saja atau mereka tidak membutuhkan bantuan.
Laporan itu menceritakan penderitaan sebagian keluarga
pengungsi Suriah berupa kondisi kesehatan yang buruk akibat apa dialami di
Suriah dan saat perjalanan mengungsi.
Terdapat laporan bahwa mayoritas mengeluhkan kondisi kejiwaan
para pengungsi Suriah dan orang yang sakit karena tidak ada yang merawat
dirinya dan terkadang pergi ke rumah sakit
hingga semakin menambah parah sakitnya, diperkirakan jumlah orang yang
terluka dalam revolusi lebih dari 300 kasus dan ini terus bertambah karena
situasi sulit di Suriah.”
Anak-anak Suriah mengungsi dari Musaifirah dekat Deera ke Ibu
kota Aman
Laporan itu memperkirakan kondisi sakit para manula, penyakit
kronis yang membutuhkan pengobatan intensif sekitar 5000 kasus, mereka yang sakit mengidap penyakit diabetes,
hipertensi dan lain sebagainya, ditambah dengan operasi darurat dan melahirkan.
Kondisi kehidupan para pengungsi digambarkan “berada dalam
garis kemiskinan jika ada perubahan baik hanya untuk bertahan hidup saja”
mayoritasnya bersandar pada kiriman makanan yang mereka dapat dari sejumlah organisasi
sekali atau dua kali dalam sebulan.
Laporan itu menjelaskan bahwa kesulitan terbesar yang
dihadapi para pengungsi Suriah ialah biaya sewa bulan bagi mereka yang miskin,
di sana terdapat sejumlah keluarga terpaksa tinggal satu sama lainya dalam satu
rumah.
Kondisi pendidikan, laporan itu menjelaskan bahwa pemerintah
Yordan menerima para warga Suriah di sekolah-sekolah pemerintah secara gratis dan
dianggap sama dengan warga Yordan. Ini mempunyai pengaruh yang baik bagi
ketenangan para pengungsi bagi masa depan pendidikan anak-anak mereka”
sebagaimana dijelaskan bahwa sekolah-sekolah khusus juga menerima sejumlah
murid dan menanggung biaya mereka.
Laporan itu memantau sejumlah kesulitan yang dialami
organasisi yang ada untuk membantu para pengungsi. Laporan itu mengatakan,
kebutuhan terpenting para pengungsi Suriah adalah pembebasan biaya sewa rumah
bulanan yang mencapai 1/2 juta dolar perbulan untuk 5 ribu keluarga pengungsi,
ditambah tabung gas, kebutuhan anak-anak, pembersih rumah, furnitur rumah
sederhana, dan pasokan makanan bulanan.
Untuk kebutuhan kesehatan, laporan itu mengatakan para
pengungsi membutuhkan operasi bagi mereka yang terluka dan perawatan bersalin, therapi
pisik bagi para korban, dan penyediaan perawatan kesehatan kontinyu bagi
penyakit kronis. Juga membutuhkan biaya bagi anak-anakl yatim keluarga syuhada
revolusi, bantuan itu bisa berupa materi, pendidikan, dan pengadaan tindakan
lanjutan bagi mereka, serta mengurangi aspek psikologis akibat situasi
kehidupan.arif aljazera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar