Jumat, 02 Maret 2012

52 Orang Terbunuh di Suriah Mayoritas di Homs.


Jum’at, 2/3/2012-9/4/1433

Para aktivis oposisi di Suriah mengatakan 52 orang terbunuh kemarin oleh  tembakan pasukan keamanan mayoritas di Homs, sementara itu tentara pemerintah Suriah menguasai total distrik Baba Amr di kota itu. Koran Francis melansir dari sumber pasukan keamanan Suriah yang mengatakan tentara pemerintah sudah menguasai distrik Baba Amr secara total.

Panglima Tentara Pembebasan Suriah mengatakan anggota pasukannya menarik diri dari Baba Amr sebagai taktik setelah ada gempuran sengit yang dilancarkan tentara pemerintah.

Para aktivis menyebutkan saluran komunikasi telah  terputus total di distrik itu yang telah diserang tentara pemerintah dengan rudal dan tembakan meriam serta pasukan tambahan lebih dari 7000 tentara . Para aktivis mengabarkan bahwa 33 orang terbunuh pada hari kamis di Suriah, 17 di antara mereka menemui ajalnya dalam bentrokan yang terjadi di lingkungan distrik Baba Amr.

Mereka juga menegaskan mayoritas pejuang tentara pembebasan Suriah menarik diri dari distrik itu, sejumlah pejuang tetap tinggal untuk berusaha menerapkan “taktik penarikan” bagi rekan mereka. Dewan Nasional Suriah menuduh tentara pemerintah melakukan tindakan penindasan masal di Homs, terbatas di distrik Baba Amr dengan menjadi target rudal Scud dan dibombardir oleh pesawat-pesawat perang.
 

Homs mengalami operasi militer paling brutal sejak dimulainya aksi demonstrasi di Suriah.

Di pihak lain, Dewan Umum Revolusi mengatakan pasukan keamanan mengitari distrik Jobar di di Damaskus malam kemarin secara total dan menggeledah sejumlah rumah para aktivis lalu merobohkannya.

Distrik Qabun juga ditembaki oleh senjata sedang dan berat. Sedangkan di distrik Muyasar pasukan keamanan menggeledah dan menahan ditengah-tengah penembakan masif.

Penahanan
Komite juga menegaskan kemarin adanya penangkapan oleh tentara Suriah terhadap 150 orang di Qodasiya, dan mengepung kota Domir di sekitar Damaskus serta membombardir distrik Halfaya, Thoyyibatul Imam dan Lathomah di sekitar Hama.

Kota Dhomir juga dikepung oleh anggota tentara dan pasukan keamanan serta Syabiha sejak shubuh dini hari dari segala penjuru. Demikian juga semua gerbang masuk dan keluar  dari dan ke kota itu ditutup  oleh 5 tank dan sejumlah kendaraan lapis baja, juga sejumlah besar sniper tersebar di atas atap rumah-rumah dan gedung-gedung pemerintah, kata para aktivis.

Di Idlib seorang koresponden al-Jazirah di kota Sarmin mengabarkan bahwa setelah lewat beberapa hari pemboman atas kota itu baru terlihat bekas-bekas kerusakan dan kehancuran.

Bantuan Kemanusiaan.
Dalam masalah kemanusiaan Komite Palang Merah Internasional menyatakan hari Kamis bahwa rezim Suriah mengizinkan komite itu bersama Bulan Sabit Merah Suriah berangkat pada hari Jumat ke distrik Baba Amr untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi yang terluka.

Juru bicara komite itu, Hisyam Hasan mengatakan, Organisasi Bulan Sabit Merah Arab Suriah dan Komite Palang Merah Internasional menerima lampu hijau dari pemerintah untuk masuk ke Baba Amr hari Jumat, untuk membawa bantuan yang sangat dibutuhkan seperti makanan, obat-obatan dan tindakan evakuasi. 

Ia menambahkan bahwa pemerintah Suriah telah memberikan kepada Komite Internasional “tanda-tanda positip” yang berkaitan dengan permintaan organisasi itu yang diajukan pada tanggal 21 Pebruari lalu dalam masalah genjatan senjata  selama dua jam setiap hari untuk memberikan bantuan kepada warga sipil.

Kantor Penasehat
Di pihak lain, Ketua Dewan Nasional Suriah Burhan Ghaliun pada Kamis menyatakan di sela-sela muktamar jurnalis di Paris- soal pembentukan kantor penasehat militer untuk mengkoordinasikan operasi penyaluran senjata kepada oposisi Suriah dan memberikan dukungan militer yang seharusnya kepada tentara pembebasan Suriah.

Ghaliun mengatakan, Mempersenjati oposisi tidak akan terwujud kecuali lewat Dewan Nasional, dan melalui kantor Penasehat Militer, itu agar tindakan mempersenjatai tidak dijadikan agenda politik atau sektarianisme.

Kantor berita francis melansir dari direktur kantor media Dewan Nasional Muhammad Sarmini yang menyatakan pembentukan kantor itu setelah berkoordinasi dengan tentara pembebasan Suriah.

Tetapi akhirnya dinyatakan lewat lisan panglimanya Kolonel Riyadh al-As’ad dalam pertemuan dengan saluran al-Jazerah penolakannya bekerja sama dengan kantor penasehat militer yang telah diumumkan pendiriannya.

Al-As’ad mengatakan, “Kami tidak akan berkoordinasi dengan Ghaliu dalam masalah pemberntukan kantor penasehat militer,” dan kami tidak akan bekerjasama dengan kantor itu karena kami belum tahu secara pasti tujuannya.

Ia menambahkan, strategi militer kami adalah menumbangkan pemerintah dan membebaskan Suriah dari penguasa yang zalim, karena itu wajib mempersenjatai dan memperkuat tentara pembebasan Suriah.arf aljazera.

Tidak ada komentar: