Rabu,
22/2/2012-30/3/1433
Komite Koordinasi Lokal di Suriah menyatakan bahwa 106 tewas Selasa
kemarin oleh pemboman dan penyerangan tentara rezim Suriah kebanyaka mereka di
Baba Amr Homs, dan di provinsi Idlib. Hal itu terjadi pada waktu 500 perwira
dan tentara membelot dari tentara pemerintah Suriah dan membuat satu batalion
dengan nama “perisai utara” dalam tentara Pembebasan Suriah untuk melindungi
warga sipil di kota Maarat
Nukman dan sekitarnya di provinsi Idlib.
Nukman dan sekitarnya di provinsi Idlib.
Di pihak lain, Tentara Pembebasan Suriah menyetujui seruan gencatan
senjata selama dua jam perhari yang diajukan Komite Palang Merah Internasional
kepada semua pihak, sampai sekarang belum ada jawaban dari tentara rezim
pemerintah.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, lebih dari 20 tank
milik tentara Suriah pagi kemarin mengepung kampung Tarunbah di provinsi Idlib
hingga menyebabkan hancurnya 15 rumah dan membakar yang lainya dalam jumlah
yang tak terbatas.
Sebagaimana yang dikatakan para aktivis, pasukan keamanan
melakukan penahanan secara luas menargetkan puluhan orang di kota Banyas
pesisir.
Dewan Pimpinan revolusi
di Hama menegaskan pasukan Asad mengepung kota Qumhanah dan adanya
berita penggerebegan dan penahanan yang luas yang menyebabkan ditahannya lebih
dari 40 orang.
Korban Tewas dan Pengepungan
Hama juga
sedang mengalami situasi yang menyedihkan menurut Dewan Pimpinan Revolusi,
pendudukan atas sejumlah rumah oleh pasukan keamanan dan Syabihah serta
pengepungan distrik Shabuniyah serta pemblokadean distrik Mal’ab Selatan
pada waktu shubuh pertama.
Pemantau HAM Suriah menegaskan bahwa pasukan keamanan Suriah
telah menewaskan tidak kurang dari 33 orang dengan menyerang sejumlah desa di
provinsi Idlib. Ia menambahkan tentara mengepung desa Abdita dan mengusir
orang-orang di dua desa Ablen dan Balsyun dan menewaskan 33 orang warga sipil.
500 perwira dan tentara membelot dari tentara Suriah
kemarin
Di Homs
pasukan Suriah membom kota itu hari yang ke 18 berturut-turut dan diperkirakan
sejumlah korban tewas di distrik Baba Amr sendiri sekitar 47 orang di antaranya
8 anak kecil dan 4 wanita.
Anggota Dewan Umum Revolusi Suriah Hadi al-Abdullah yang ada
di Baba Amr mengatakan dalam laporannya lewat telepon ke al-Jazirah, situasi
sangat buruk, ditengah-tengah pemboman sengit dan intensif serta hancurnya
semua sarana juga tidak adanya tempat
pengungsian bagi warga sipil untuk berlindung.
Dia menegaskan bahwa mereka memperkirakan pengepungan
berdarah dekat distrik itu dan seluruh Homs, juga adanya bantuan militer besar
yang telah sampai memblokade kota itu.
Dalam laporan itu sendiri, jaringan HAM Suriah yang pusatnya
di London mengatakan tidak kurang dari 250 bom dan roket dijatuhkan di Baba Amr
sejak pagi kemarin, pesawat-pesawat pasukan Udara Suriah melakukan pengamatan
di atas wilayah itu.
Genjatan Senjata Dua Jam
Di tataran lain, Tentara Pembebasan Suriah menyetujui seruan
Komite Palang Merah Internasional untuk melakukan genjatan senjata sehari
selama 2 jam agar dapat memberikan bantuan kepada warga sipil di daerah-daerah
yang sangat menderita. Tetapi, tentara rezim pemerintah belum memberikan
jawaban.
Gencatan senjata Palang Merah untuk
meringankan penderitaan warga sipil.
Ketuan
Komite Yakub Klenmberger mengatakan dalam laporannya “kami sedang berkomunikasi
dengan pemerintah Suriah dan tokoh-tokoh
oposisi selama akhir-akhir ini untuk menghentikan perang.”
Ia melanjutkan, “Harus berlangsung minimal selama 2 jam
setiap hari hingga diberikan waktu yang cukup bagi petugas Komite Palang Merah
Internasional dan sukarelawan Bulan Sabit Merah Arab Suriah memberikan bantuan
dan mengevakuasi yang terluka dan sakit.”
Dalam laporan bersambung, Deklalator PBB bagian HAM pada hari
Selasa menyerukan pembebasan tanpa syarat tidak kurang dari 16 orang aktivis
dan wartawan Suriah yang ditahan di Damaskus pekan lalu, mereka khawatir
tahanan itu kemungkinan disiksa.
Mereka menambahkan, ada kabar bahwa aktivis HAM Bariz Mazin
Darwis dan Bloger Rozan Ghozawi dan
tidak kurang dari 14 orang lainya ditahan dan matanya ditutup terus dipindahkan
ke cabang intelejen Udara di lapangan terbang al-Mazah pada 16 Pebruari.
4 orang deklalator menyatakan dalam laporan bersama di Jenewa
“nampaknya pengangkapan dan penahanan mereka berkaitan langsung dengan kegiatan
kantor Media informasi Suriah dan Kebebasan berekspresi.”aljazerah.arf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar