Senin, 20 Februari 2012

70 orang Tewas dan Para Penasehat Iran di Suriah


Al-jazerah -Al-Jumat, 17/2/2012-25/3/1433

Komite Koordinasi Lokal menyatakan, jumlah korban tewas terus meningkat di Suriah kemarin mencapai 70 orang.  Sementara itu jaringan HAM Suriah melaporkan, 8000 orang  tewas sejak dimulainya revolusi, sedangkan Direktur Sekolah Militer Udara Halab Brigjen desertir Faiz  Amr mengatakan kebanyakan para penasehat berada di semua tingkatan pasukan keamanan Suriah adalah orang-orang Iran.

Komite itu mengungkapkan adanya keterlibatan pasukan pemerintah dalam “pembatanian” saat mengeksekusi lebih dari 15 orang  tahahan di jalan tol antara Ariha dan jembatan Al-Syugur dekat Idlib. Ia menjelaskan, tentara meningkatkan serangan bomnya ke distrik Insyaat dan Baba Amr di Homs serta kota Al-Qashir di provinsi  yang sama. 

Komite itu juga mengabarkan terus berlanjutnya operasi penangkapan di kota Zabdani di Reef Damaskus dalam kondisi kemanusian yang sulit.

Melalui perannya, pemantau Ham Suriah menyatakan, 4 orang anggota pasukan Suriah tewas di tangan tentara desertir yang menargetkan barikade keamanan militer bersama di Reef Hama.  Itu terjadi jauh hari sebelum pembentukan brigade syuhada di Reef Hama milik Tentara Pembebasan Suriah.

Sebaliknya, Kantor berita Suriah SANA menyebutkan, upacara pengiringan jenazah Ahmad al-Khatib imam Masjid Anas bin Malik  terjadi kemarin di distrik Al-Maidan Damaskus, setelah dibunuh yang oleh kantor berita itu disebut geng teroris bersenjata.

Tanggungjawab Total 

Pihak jaringan HAM Suriah mengharuskan pemerintah Suriah bertanggungjawab secara total baik secara moral maupun undang-undang atas pembantaian yang  terjadi di Suriah. Menuntut adanya investigasi internasional untuk menyelidiki para perwira yang terlibat dalam tindakan pembunuhan di lapangan.  
 
8343 orang tewas diantaranya 590 anak-anak sejak dimulainya revolusi pada bulan Maret lalu
Jaringan itu menganggap panglima besar tentara dan pasukan bersenjata Bashar al-Asad bertanggung jawab dalam semua pembantaian  dan pelanggaran yang telah terjadi dan yang sedang terjadi  setiap hari di Suriah.  

Dalam data angka-angka yang disebutkan jaringan itu yang bermarkas di London, bahwa jumlah korban tewas sejak dimulainya aksi protes pada bulan Maret tahun lalu lebih dari 8000 orang tewas. Di antara mereka terdapat minimal  590 anak-anak.

Jaringan itu menjelaskan, pihaknya telah mendata secara menyeluruh yang menjelaskan jumlah  total korban tewas sampai 14 Februari ini telah mencapai 8343 orang, di antaranya 590 anak-anak (119 anak perempuan dan 471 anak laki-laki) dan 442 wanita.

Gas Beracun

Sementara itu, Direktur Sekolah Militer Udara di Halab Brigjen Faiz Amr mengatakan, penasehat di setiap tingkatan pasukan keamanan di Suriah kebanyakan orang-orang Iran dan terbatas di Homs.

Brigjen Faiz yang membelot dari tentara Suriah dan mengumumkan penggabungannya dengan tentara pembebasan Suriah menambahkan, bahwa bunker-bunker anti gas beracun dibuka di semua  tempat di Suriah. Ia menegaskan tentara rezim benar-benar menggunakan gas beracun di kota Rastan tetapi dalam wilayah terbatas.

Amr telah menjelaskan sebab pembelotannya karena “Institusi Militer tidak melaksanakan kewajiban nasionalnya malah melindungi rezim penguasa”, dan menurutnya “kisah tentang rezim penguasa telah dekat waktunya.”

Puluhan perwira dan tentara di provinsi Idlib menyatakan pembelotannya dari tentara Suriah dan bergabung dengan tentara pembebasan Suriah, mereka mengulang-ulang slogan mendukung revolusi hingga turunya rezim Bashar al-Asad.

Tidak ada komentar: