Al-jazerah -Al-Jumat,
17/2/2012-25/3/1433
Komite Koordinasi Lokal menyatakan, jumlah korban tewas terus
meningkat di Suriah kemarin mencapai 70 orang. Sementara itu jaringan HAM Suriah melaporkan,
8000 orang tewas sejak dimulainya
revolusi, sedangkan Direktur Sekolah Militer Udara Halab Brigjen desertir Faiz Amr mengatakan kebanyakan para penasehat
berada di semua tingkatan pasukan keamanan Suriah adalah orang-orang Iran.
Komite itu mengungkapkan adanya keterlibatan pasukan
pemerintah dalam “pembatanian” saat mengeksekusi lebih dari 15 orang tahahan di jalan tol antara Ariha dan
jembatan Al-Syugur dekat Idlib. Ia menjelaskan, tentara meningkatkan serangan
bomnya ke distrik Insyaat dan Baba Amr di Homs serta kota Al-Qashir di
provinsi yang sama.
Komite itu juga mengabarkan terus berlanjutnya operasi
penangkapan di kota Zabdani di Reef Damaskus dalam kondisi kemanusian yang
sulit.
Melalui perannya, pemantau Ham Suriah menyatakan, 4 orang
anggota pasukan Suriah tewas di tangan tentara desertir yang menargetkan
barikade keamanan militer bersama di Reef Hama. Itu terjadi jauh hari sebelum pembentukan
brigade syuhada di Reef Hama milik Tentara Pembebasan Suriah.
Sebaliknya, Kantor berita Suriah SANA menyebutkan, upacara
pengiringan jenazah Ahmad al-Khatib imam Masjid Anas bin Malik terjadi kemarin di distrik Al-Maidan
Damaskus, setelah dibunuh yang oleh kantor berita itu disebut geng teroris
bersenjata.
Tanggungjawab Total
Pihak jaringan HAM Suriah mengharuskan pemerintah Suriah
bertanggungjawab secara total baik secara moral maupun undang-undang atas
pembantaian yang terjadi di Suriah. Menuntut
adanya investigasi internasional untuk menyelidiki para perwira yang terlibat
dalam tindakan pembunuhan di lapangan.
Jaringan itu menganggap panglima besar tentara dan pasukan
bersenjata Bashar al-Asad bertanggung jawab dalam semua pembantaian dan pelanggaran yang telah terjadi dan yang
sedang terjadi setiap hari di
Suriah.
Dalam data angka-angka yang disebutkan jaringan itu yang
bermarkas di London, bahwa jumlah korban tewas sejak dimulainya aksi protes
pada bulan Maret tahun lalu lebih dari 8000 orang tewas. Di antara mereka
terdapat minimal 590 anak-anak.
Jaringan itu menjelaskan, pihaknya telah mendata secara
menyeluruh yang menjelaskan jumlah total
korban tewas sampai 14 Februari ini telah mencapai 8343 orang, di antaranya 590
anak-anak (119 anak perempuan dan 471 anak laki-laki) dan 442 wanita.
Gas Beracun
Sementara itu, Direktur Sekolah Militer Udara di Halab
Brigjen Faiz Amr mengatakan, penasehat di setiap tingkatan pasukan keamanan di
Suriah kebanyakan orang-orang Iran dan terbatas di Homs.
Brigjen Faiz yang membelot dari tentara Suriah dan
mengumumkan penggabungannya dengan tentara pembebasan Suriah menambahkan, bahwa
bunker-bunker anti gas beracun dibuka di semua
tempat di Suriah. Ia menegaskan tentara rezim benar-benar menggunakan
gas beracun di kota Rastan tetapi dalam wilayah terbatas.
Amr telah menjelaskan sebab pembelotannya karena “Institusi
Militer tidak melaksanakan kewajiban nasionalnya malah melindungi rezim
penguasa”, dan menurutnya “kisah tentang rezim penguasa telah dekat waktunya.”
Puluhan perwira dan tentara di provinsi Idlib menyatakan
pembelotannya dari tentara Suriah dan bergabung dengan tentara pembebasan
Suriah, mereka mengulang-ulang slogan mendukung revolusi hingga turunya rezim
Bashar al-Asad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar