Kamis, 09 Februari 2012

117 Orang Tewas Dan Kekerasan Terus Meningkat di Suriah


Aljazeera net. Kamis 18/3/1433-9/2/2012

Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, 117 orang tewas kemarin oleh tembakan pasukan pemerintah Suriah, diantara mereka terdapat 21 anak-anak dan 6 wanita, kebanyakan di Homs, Itu terjadi ditengah kekhawatiran bertambahnya jumlah ini karena terus berlangsungnya operasi pencarian korban lain antara reruntuhan rumah-rumah.

Jumlah terbesar korban tewas di Homs tercatat 93 orang meninggal, sementara 7 orang tewas di Idlib, 6 di Reef Damaskus, 4 di Hama, 3 di Deera dan Halab, dan 1 orang tewas di Deerzur.

Dewan itu mengabarkan, 18 bayi prematur meninggal di Homs setelah terputusnya pasokan listrik di sebagian rumah sakit.

Direktur Komunikasi di Organisasi UNESCO, Khalid Manshur menegaskan, bahwa PBB dan organisasinya tidak dapat sampai ke Homs dan tempat lainnya untuk mengiventigasi apa yang terjadi di sana dan tidak bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

Para aktivis mengabarkan, bahwa di antara yang tewas di Homs sebanyak 19 orang mereka adalah anggota 3 keluarga Al Tarkawi, Al Muhaini dan Al Zamil yang tewas ditusuk dengan pisau oleh Syabihah di distrik Sabil.

Korban Tewas Bertambah
Pemantau HAM Suriah mengabarkan, jumlah korban tewas di kota itu selama pemboman dan penembakan yang dialami oleh sejumlah distrik bakal bertambah karena sulitnya komunikasi dan adanya orang-orang di bawah reruntuhan. Ia menjelaskan, pemboman dan penembakkan terjadi sepanjang  distrik Baba Amr, Khalidiyah, Bayadhah, Karamzaitun, distrik Rifai, Wadi al-Arab.
 

Sejumlah rumah terbakar saat di bombardir di Baba Amr

Pihak juru bicara Dewan umum Revolusi Suriah, Hadi al-Abdullah mengabarkan, di sana banyak distrik yang tidak bisa dimasuki karena ada nyala api, dan  tidak ada informasi tentang distrik ini karena terputusnya saluran komunikasi.

Para aktivis menyebarkan kejadian langsung dari kota Homs kemarin yang menayangkan kota itu sedang mengalami pemboman, sementara suara takbir terdengar dari menara.

Di distrik Baba Amr, para aktivis mengabarkan, lebih dari 30 rumah terbakar total saat pemboman.mereka menambahkan, tentara tidak meninggalkan satu rumah pun selain membomnya dan menargetkan poster sosial milik tentara pembebasan Suriah di Homs yang hidup tanpa listrik dan air.

Menurut para aktivis, sejumlah distrik kota itu  terisolir secara keseluruhan, sulit mencapainya untuk menolong para korban luka, hal itu terjadi ketika tentara dapat mengepung distrik Insyaat di kota itu yang beberapa hari terkena pemboman terus menerus. 

Kantor berita reuters melansir dari seorang aktivis yang menegaskan, bahwa tank-tank telah mencapai masjid al-Qobab di distrik itu. Para tentara memasuki rumah sakit pemerintah, mereka mendekati Baba Amr, suara pemboman terdengar dari Karamzaitun dan Bayadhah.

Dr. Ali al-Hazuri (22 thn) yang menangani rumah sakit lapangan yang tutup setelah mengalami pemboman, menegaskan kepada Kantor berita Francis adanya 500 orang yang terluka di Baba Amr sebagianya para wanita dan anak-anak. Ia menyerukan “agar Bulan Sabit Merah masuk menangai yang  terluka dan menyuplai makanan untuk para warga sipil.”

Gambar yang berbeda
Sebaliknya, Pemerintah Suriah menayangkan kejadian yang berbeda peristiwa-peristiwa di Homs dan menyangkal penembakan atas sejumlah rumah, dan mengatakan bahwa gambar-gambar jasad yang berceceran di internet itu berbeda.

Media masa pemerintah mengatakan, kelompok bersenjata menembakkan meriam di Homs, membakar ban-ban dan meledakan gedung-gedung  yang kosong untuk memberi kesan kota itu mengalami serangan pasukan pemerintah.

 
Rumah sakit lapangan di Homs mengalami pemboman juga

 TV Suriah juga menyebarkan gambar-gambar hidup dari Baba Amr  dan terdengar suara-suara tembakan, dan menayangkan bekas-bekas lubang-lubang di sebagian gedung-gedung yang dinisbatkan kepada kelompok teroris bersenjata.

TV itu mengatakan, bahwa kelompok itu menargetkan Universitas Baths di Homs sambil menjelaskan kerugian-kerugian yang bukan hanya dari segi materi.

Di Pihak lain, tv itu mengabarkan pada hari Rabu, bahwa kelompok bersenjata menargetkan kilang minyak Homs dengan sejumlah bom meriam yang menyebabkan terbakarnya dua tank bahan bakar.

Dalam laporan itu juga, TV Suriah mengatakan jatuhnya korban tewas dan luka-luka dalam peledakan bom mobil di distrik Bayadhah di Homs. TV itu melansir dari pejabat kementrian Dalam Negeri yang mengatakan 6 orang pasukan keamanan tewas dalam pertempuran dengan puluhan orang bersenjata yang menewaskan mereka.

Kota-Kota Lainnya
Jauh dari Homs tentara dan pasukan keamanan Pemerintah Suriah melakukan operasi di sejumlah kota Suriah, Pemantau HAM Suriah mengabarkan, bahwa peralatan militer termasuk tank-tank memenuhi kota Ariha yang termasuk Reef Idlib barat daya negara itu. Mereka menembak dengan senapan mesin berat hingga menyebabkan  terbunuhnya para warga dan 4 orang lainya terluka. 
 
Peningkatan Militer yang meliputi kota-kota Suriah lainnya.

Di dua kota Zabdani dan Madhaya di Reef Damaskus pemboman tentara pemerintah Suriah terus berlangsung atas para warga sipil. Pasukan tentara Pemerintah juga memblokade kota Tadamur dan menawan sejumlah penduduknya, dan melakukan operasi penggerebegan dan penahanan yang luas di distrik Marjah dan  Firdaus di kota Halab.

Distrik Tasil di Reef Deera juga mengalami pemboman tentara Suriah. Pihak Komite Koordinasi Lokal menyebutkan, bahwa dua rumah hancur total setelah mengalami “pemboman sengit yang dimulai pagi ini atas distrik Tasil,” ditambah lagi “tank-tank memenuhi kota itu.”

Pemantau HAM Suriah menceritakan pembelotan 18 tentara diantaranya ada seorang perwi
ra berpangkat Letnan Satu lengkap dengan peralatan mereka di distrik Tasil.

Para aktivis oposisi Suriah juga menyebarkan foto-foto dari distrik Musalimah dekat kota Deera nampak ribuan anak-anak distrik itu mengantar korban tewas oleh tembakan tentara pemerintah Suriah, para pengantar itu mengulang-ngulang slogan yang menguatkan solidaritas mereka bersama anak-anak kota Homs.

Para pengantar di distrik Musalimah mengungkapkan kemarahan apa yang mereka anggap sebagai penghianatan negara-negara Arab atas para demonstran damai di Suriah menghadapi penindasan dan tindakan kekerasan yang melampaui batas Pemerintah Suriah. Para pengantar itu memprotes sikap Rusia dan Cina yang mendukung Pemerintah Suriah.    

Tidak ada komentar: