Aljazeera
net. Kamis 18/3/1433-9/2/2012
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, 117 orang tewas
kemarin oleh tembakan pasukan pemerintah Suriah, diantara mereka terdapat 21
anak-anak dan 6 wanita, kebanyakan di Homs, Itu terjadi ditengah kekhawatiran
bertambahnya jumlah ini karena terus berlangsungnya operasi pencarian korban
lain antara reruntuhan rumah-rumah.
Jumlah terbesar korban tewas di Homs tercatat 93 orang
meninggal, sementara 7 orang tewas di Idlib, 6 di Reef Damaskus, 4 di Hama, 3
di Deera dan Halab, dan 1 orang tewas di Deerzur.
Dewan itu mengabarkan, 18 bayi prematur meninggal di Homs
setelah terputusnya pasokan listrik di sebagian rumah sakit.
Direktur Komunikasi di Organisasi UNESCO, Khalid Manshur
menegaskan, bahwa PBB dan organisasinya tidak dapat sampai ke Homs dan tempat
lainnya untuk mengiventigasi apa yang terjadi di sana dan tidak bisa memenuhi
kebutuhan yang diperlukan.
Para aktivis mengabarkan, bahwa di antara yang tewas di Homs
sebanyak 19 orang mereka adalah anggota 3 keluarga Al Tarkawi, Al Muhaini dan
Al Zamil yang tewas ditusuk dengan pisau oleh Syabihah di distrik Sabil.
Korban Tewas Bertambah
Pemantau HAM Suriah mengabarkan, jumlah korban tewas di kota
itu selama pemboman dan penembakan yang dialami oleh sejumlah distrik bakal
bertambah karena sulitnya komunikasi dan adanya orang-orang di bawah
reruntuhan. Ia menjelaskan, pemboman dan penembakkan terjadi sepanjang distrik Baba Amr, Khalidiyah, Bayadhah,
Karamzaitun, distrik Rifai, Wadi al-Arab.
Pihak juru
bicara Dewan umum Revolusi Suriah, Hadi al-Abdullah mengabarkan, di sana banyak
distrik yang tidak bisa dimasuki karena ada nyala api, dan tidak ada informasi tentang distrik ini karena
terputusnya saluran komunikasi.
Para aktivis menyebarkan kejadian langsung dari kota Homs
kemarin yang menayangkan kota itu sedang mengalami pemboman, sementara suara
takbir terdengar dari menara.
Di distrik Baba Amr, para aktivis mengabarkan, lebih dari 30
rumah terbakar total saat pemboman.mereka menambahkan, tentara tidak
meninggalkan satu rumah pun selain membomnya dan menargetkan poster sosial
milik tentara pembebasan Suriah di Homs yang hidup tanpa listrik dan air.
Menurut para aktivis, sejumlah distrik kota itu terisolir secara keseluruhan, sulit
mencapainya untuk menolong para korban luka, hal itu terjadi ketika tentara
dapat mengepung distrik Insyaat di kota itu yang beberapa hari terkena pemboman
terus menerus.
Kantor berita reuters melansir dari seorang aktivis yang
menegaskan, bahwa tank-tank telah mencapai masjid al-Qobab di distrik itu. Para
tentara memasuki rumah sakit pemerintah, mereka mendekati Baba Amr, suara
pemboman terdengar dari Karamzaitun dan Bayadhah.
Dr. Ali al-Hazuri (22 thn) yang menangani rumah sakit
lapangan yang tutup setelah mengalami pemboman, menegaskan kepada Kantor berita
Francis adanya 500 orang yang terluka di Baba Amr sebagianya para wanita dan
anak-anak. Ia menyerukan “agar Bulan Sabit Merah masuk menangai yang terluka dan menyuplai makanan untuk para
warga sipil.”
Gambar yang berbeda
Sebaliknya, Pemerintah Suriah menayangkan kejadian yang
berbeda peristiwa-peristiwa di Homs dan menyangkal penembakan atas sejumlah
rumah, dan mengatakan bahwa gambar-gambar jasad yang berceceran di internet itu berbeda.
Media masa pemerintah mengatakan, kelompok bersenjata
menembakkan meriam di Homs, membakar ban-ban dan meledakan gedung-gedung yang kosong untuk memberi kesan kota itu
mengalami serangan pasukan pemerintah.
TV Suriah juga
menyebarkan gambar-gambar hidup dari Baba Amr dan terdengar suara-suara tembakan, dan
menayangkan bekas-bekas lubang-lubang di sebagian gedung-gedung yang
dinisbatkan kepada kelompok teroris bersenjata.
TV itu mengatakan, bahwa kelompok itu menargetkan Universitas
Baths di Homs sambil menjelaskan kerugian-kerugian yang bukan hanya dari segi
materi.
Di Pihak lain, tv itu mengabarkan pada hari Rabu, bahwa kelompok
bersenjata menargetkan kilang minyak Homs dengan sejumlah bom meriam yang
menyebabkan terbakarnya dua tank bahan bakar.
Dalam laporan itu juga, TV Suriah mengatakan jatuhnya korban
tewas dan luka-luka dalam peledakan bom mobil di distrik Bayadhah di Homs. TV itu
melansir dari pejabat kementrian Dalam Negeri yang mengatakan 6 orang pasukan
keamanan tewas dalam pertempuran dengan puluhan orang bersenjata yang
menewaskan mereka.
Kota-Kota Lainnya
Jauh dari Homs tentara dan pasukan keamanan Pemerintah Suriah
melakukan operasi di sejumlah kota Suriah, Pemantau HAM Suriah mengabarkan,
bahwa peralatan militer termasuk tank-tank memenuhi kota Ariha yang termasuk Reef
Idlib barat daya negara itu. Mereka menembak dengan senapan mesin berat hingga
menyebabkan terbunuhnya para warga dan 4
orang lainya terluka.
Di dua kota
Zabdani dan Madhaya di Reef Damaskus pemboman tentara pemerintah Suriah terus
berlangsung atas para warga sipil. Pasukan tentara Pemerintah juga memblokade
kota Tadamur dan menawan sejumlah penduduknya, dan melakukan operasi
penggerebegan dan penahanan yang luas di distrik Marjah dan Firdaus di kota Halab.
Distrik Tasil di Reef Deera juga mengalami pemboman tentara
Suriah. Pihak Komite Koordinasi Lokal menyebutkan, bahwa dua rumah hancur total
setelah mengalami “pemboman sengit yang dimulai pagi ini atas distrik Tasil,”
ditambah lagi “tank-tank memenuhi kota itu.”
Pemantau HAM Suriah menceritakan pembelotan 18 tentara
diantaranya ada seorang perwi
ra berpangkat Letnan Satu lengkap dengan peralatan
mereka di distrik Tasil.
Para aktivis oposisi Suriah juga menyebarkan foto-foto dari
distrik Musalimah dekat kota Deera nampak ribuan anak-anak distrik itu
mengantar korban tewas oleh tembakan tentara pemerintah Suriah, para pengantar
itu mengulang-ngulang slogan yang menguatkan solidaritas mereka bersama
anak-anak kota Homs.
Para pengantar di distrik Musalimah mengungkapkan kemarahan
apa yang mereka anggap sebagai penghianatan negara-negara Arab atas para
demonstran damai di Suriah menghadapi penindasan dan tindakan kekerasan yang
melampaui batas Pemerintah Suriah. Para pengantar itu memprotes sikap Rusia dan
Cina yang mendukung Pemerintah Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar