Ahad,
26/2/2012-4//4/1433
PBB
Memperkirakan Korban Terbunuh di Suriah di kalangan anak-anak mencapai 400
orang
Peristiwa-peristiwa politik yang berkembang Suriah kontras
dengan situasi kemanusiaan bagi kalangan rakyat Suriah. Mereka tidak tahu bahwa
balasan penuntut kebebasan dan demokrasi adalah jawaban kekerasan berdarah oleh
rezim Presiden Bashar al-Asad, alangkah buruknya penderitaan mereka karena
kekerasan yang menimpa anak-anak mereka yang menjadi target langsung hampir
setiap saat.
Menurut PBB sekitar 400
orang anak –tidak kurang dari 5 ribu orang- terbunuh sejak dimulainya
aksi demonstrasi menentang rezim Suriah pada bulan Maret lalu.
Lembaga PBB untuk anak-anak (UNESCO) telah meminta pemerintah
Suriah di bulan ini agar menghentikan kekerasan terhadap anak-anak, sambil
menegaskan bahwa pihaknya mempunyai laporan tentang anak-anak “yang ditahan
secara serampangan dan mengalami siksaan serta dianiaya secara fisik saat
ditahan.”
Pengungsi Tersebar di dalam dan di luar Suriah setelah negeri itu dihancurkan
total
Contoh Kecil
Kesengsaraan anak-anak Suriah dapat digambarkan secara
nyata-walaupun hanya gambaran parsial-penderitaan anak perempuan bernama Imel
(14 thn), kisahnya menjadi sepenggal contoh penderitaan masyarakat Suriah. Apalagi
mereka merupakan harapan masa depan bagi orang dewasa.
Imel hidup bersama dua saudara laki-laki dan saudari
perempuan serta kedua orang tuanya di Buaniyujun salah satu dari 6 kamp
pengungsi di selatan perbatasan daerah Hatay Turki.
Anak perempuan itu mengatakan sambil menunjuk ke dua papan
berwarna dan tulisan yang terpampang di papan pengumuman “ ini gambar yang
menunjukan apa yang telah saya lihat, saya telah melihat dengan mata kepalaku
sendiri.”
Imel adalah anak gubernur Idlib Utara yang menyaksikan peristiwa
kekerasan- salah satu dari ribuan warga Suriah yang terdampar ke perbatasan
Turki selama 11 bulan yang lalu karena lari dari operasi berdarah yang
menargetkan revolusi menuntut penggantian rezim Asad.
Imel mengatakan, ia seperti kebanyakan anak-anak di kamp tidak dikenal kecuali dengan namanya yang
pertama,”Kami dulu tinggal di dalam rumah, tidak ada seorangpun di luar,
jalan-jalan sangat sepi.”
Imel mengisahkan pengalamannya terhadap berbagai peristiwa di
Suriah sebelum mengungsi ke kamp ia mengatakan, “Kami mendengar suara gaduh dan
kami tahu perang telah dimulai, di permulaan ketika kami melihat tentara saya
yakin bahwa sesuatu yang bagus telah
terjadi tatkala kami melihat mereka menembaki orang-orang, saya tahu ini
perkara buruk.”
Ia menambahkan, “mereka membunuh kakak perempuan dan adik
perempuan kami di depan mata, siapa di dunia ini yang tega membunuh anak kecil?”
Di salah satu kamp diadakan kelas belajar sementara untuk
menggambar dan pameran lukisan anak-anak kamp, gambar-gambar dan papan-papannya
digantungkan di berbagai sisi kamp, meskipun gambar-gambar itu kekanak-kanakan
dan sederhana, tetapi itu merupakan peristiwa yang tidak layak disaksikannya
seperti tank-tank, darah dan kematian.
Harapan
Sementara itu tank-tank membayang-bayangi sejumlah topik
gambar yang menampilkan gambaran lainya sebagai sebuah harapan. Ketika dua
tangannya diwarnai oleh warna-warna bendera Suriah dengan tanda kemenangan,
yang kedua nampak seekor burung menunggu burung lainya yang terbang dengan
bebas di langit.
Penghuni Kamp bingung di antara dua perkara, tidak hidup
seperti sebelumnya sebelum situasi gawat yang mendorongnya untuk tinggal di
kamp, tetapi di waktu yang sama tidak mempunyai pengganti tempat lainnya
sehingga tidak bisa kembali padahal ia melihat dan mengetahui apa yang menimpa
provinsi dan kotanya bahkan dalam kondisi lain jalan dan rumahnya.
Berbagai catatan menunjukkan ada 10 ribu pengungsi yang
tercatat di kamp ini dan angka-angka ini terus bertambah, sementara yang hidup
di luar negeri baik bersama kerabat atau tinggal dirumah kontrakan tidak kurang
dari 2 ribu orang.
Menurut sensus PBB, Suriah merupakan salah satu negara yang prosentasi
pertumbuhan penduduknya tertinggi di dunia mencapai 4.2 % di dunia. Angka-angka
kantor Intelejen Pusat Amerika (CIA) menjelaskan bahwa lebih dari 1/3 penduduk
Suriah –diperkirakan sekitar 20 ribu orang- dibawah 14 tahun. Aljazirah arf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar