Senin, 27 Februari 2012

Penderitaan Anak-Anak Suriah


Ahad, 26/2/2012-4//4/1433

PBB Memperkirakan Korban Terbunuh di Suriah di kalangan anak-anak mencapai 400 orang

Peristiwa-peristiwa politik yang berkembang Suriah kontras dengan situasi kemanusiaan bagi kalangan rakyat Suriah. Mereka tidak tahu bahwa balasan penuntut kebebasan dan demokrasi adalah jawaban kekerasan berdarah oleh rezim Presiden Bashar al-Asad, alangkah buruknya penderitaan mereka karena kekerasan yang menimpa anak-anak mereka yang menjadi target langsung hampir setiap saat.

Menurut PBB sekitar 400  orang anak –tidak kurang dari 5 ribu orang- terbunuh sejak dimulainya aksi demonstrasi menentang rezim Suriah pada bulan Maret lalu.

Lembaga PBB untuk anak-anak (UNESCO) telah meminta pemerintah Suriah di bulan ini agar menghentikan kekerasan terhadap anak-anak, sambil menegaskan bahwa pihaknya mempunyai laporan tentang anak-anak “yang ditahan secara serampangan dan mengalami siksaan serta dianiaya secara fisik saat ditahan.”
 

Pengungsi Tersebar di dalam  dan di luar Suriah setelah negeri itu dihancurkan total

 Contoh Kecil
Kesengsaraan anak-anak Suriah dapat digambarkan secara nyata-walaupun hanya gambaran parsial-penderitaan anak perempuan bernama Imel (14 thn), kisahnya menjadi sepenggal contoh penderitaan masyarakat Suriah. Apalagi mereka merupakan harapan masa depan bagi orang dewasa.

Imel hidup bersama dua saudara laki-laki dan saudari perempuan serta kedua orang tuanya di Buaniyujun salah satu dari 6 kamp pengungsi di selatan perbatasan daerah Hatay Turki.

Anak perempuan itu mengatakan sambil menunjuk ke dua papan berwarna dan tulisan yang terpampang di papan pengumuman “ ini gambar yang menunjukan apa yang telah saya lihat, saya telah melihat dengan mata kepalaku sendiri.”

Imel adalah anak gubernur Idlib Utara yang menyaksikan peristiwa kekerasan- salah satu dari ribuan warga Suriah yang terdampar ke perbatasan Turki selama 11 bulan yang lalu karena lari dari operasi berdarah yang menargetkan revolusi menuntut penggantian rezim Asad.

Imel mengatakan, ia seperti kebanyakan anak-anak di kamp  tidak dikenal kecuali dengan namanya yang pertama,”Kami dulu tinggal di dalam rumah, tidak ada seorangpun di luar, jalan-jalan sangat sepi.”

Imel mengisahkan pengalamannya terhadap berbagai peristiwa di Suriah sebelum mengungsi ke kamp ia mengatakan, “Kami mendengar suara gaduh dan kami tahu perang telah dimulai, di permulaan ketika kami melihat tentara saya yakin bahwa sesuatu yang bagus telah  terjadi tatkala kami melihat mereka menembaki orang-orang, saya tahu ini perkara buruk.”

Ia menambahkan, “mereka membunuh kakak perempuan dan adik perempuan kami di depan mata, siapa di dunia ini yang tega membunuh anak kecil?”

Di salah satu kamp diadakan kelas belajar sementara untuk menggambar dan pameran lukisan anak-anak kamp, gambar-gambar dan papan-papannya digantungkan di berbagai sisi kamp, meskipun gambar-gambar itu kekanak-kanakan dan sederhana, tetapi itu merupakan peristiwa yang tidak layak disaksikannya seperti tank-tank, darah dan kematian.

Harapan
Sementara itu tank-tank membayang-bayangi sejumlah topik gambar yang menampilkan gambaran lainya sebagai sebuah harapan. Ketika dua tangannya diwarnai oleh warna-warna bendera Suriah dengan tanda kemenangan, yang kedua nampak seekor burung menunggu burung lainya yang terbang dengan bebas di langit.

Penghuni Kamp bingung di antara dua perkara, tidak hidup seperti sebelumnya sebelum situasi gawat yang mendorongnya untuk tinggal di kamp, tetapi di waktu yang sama tidak mempunyai pengganti tempat lainnya sehingga tidak bisa kembali padahal ia melihat dan mengetahui apa yang menimpa provinsi dan kotanya bahkan dalam kondisi lain jalan dan rumahnya.

Berbagai catatan menunjukkan ada 10 ribu pengungsi yang tercatat di kamp ini dan angka-angka ini terus bertambah, sementara yang hidup di luar negeri baik bersama kerabat atau tinggal dirumah kontrakan tidak kurang dari 2 ribu orang.

Menurut sensus PBB, Suriah merupakan salah satu negara yang prosentasi pertumbuhan penduduknya tertinggi di dunia mencapai 4.2 % di dunia. Angka-angka kantor Intelejen Pusat Amerika (CIA) menjelaskan bahwa lebih dari 1/3 penduduk Suriah –diperkirakan sekitar 20 ribu orang- dibawah 14 tahun. Aljazirah arf.

Tidak ada komentar: