Senin, 20 Februari 2012

Korban Tewas Di Idlib dan Pengeboman Terus-menerus di Homs


Ahad, 19/2/2012-27/3/1433


 

Pemboman Terus-menerus di Distrik Baba Amr Homs sudah 16 hari berlalu

Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan bahwa pemboman atas distrik Baba Amr di kota Homs bagian tengah Suriah terus berlangsung pada Ahad pagi yang ke 16 secara berturut-turut dalam kondisi terputusnya air,listrik dan semua saluran komunikasi. Sementara itu jaringan Ham Suriah mencatat jatuhnya 7 korban tewas hari Ahad diantaranya 6 orang di Idlib barat laut negara itu.

Berita itu muncul sehari setelah Komite Koordinasi Lokal mengabarkan di Suriah bahwa 35 orang meninggal pada hari Sabtu. Itu terjadi pada malam aksi pembangkangan warga sipil yang diserukan para aktivis di ibukota Damaskus, mengenai berlabuhnya dua kapal perang Iran di pelabuhan Thorthus.

Komite itu menjelaskan bahwa 18 orang di antara korban tewas pada hari Sabtu terdapat di kota Atarib provinsi Halab. Komite menjelaskan para korban merupakan tentara yang berusaha membelot dan tewas saat bentrok dengan pasukan rezim pemerintah.

Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, bahwa pemboman terus berlangsung pada hari Ahad ini yang kelima ini secara beruntun menimpa Atarib. Dewan itu menuturkan jatuhnya sejumlah korban luka-luka dan banyak menyebarnya para sniper di atas atap gedung-gedung pemerintah, hal itu mendorong pindah/mengungsi mayoritas penduduk distrik itu.

Dewan itu menjelaskan bahwa 10 korban tewas di Homs di antaranya 3 orang wanita dan 3 tentara yang menemui ajalnya saat berusaha bergabung dengan tentara pembebasan Suriah. Dewan menuturkan, 3 orang tewas di Deera dan 3 di Hama di antaranya 2 anak kecil. Sementara 2 orang tewas di Damaskus dan Idlib demikian juga ada seorang korban tewas di Riqoh.
Dewan itu menegaskan daerah Jorah di Deer zur mengalami penembakan intensif  sementara itu penembakan secara membabi buta juga menargetkan kota Bokmal.

Para aktivis menegaskan, situasi di kota Homs sangat sensitif para warga menderita kekurangan gizi. Seorang aktivis, Abu Bakar mengatakan dari Baba Amr bahwa “pemboman terus berlangsung atas kota itu dan karena kurangnya air kami menggunakan air hujan.” Ia meminta “didirikan zona kemanusian agar kami bisa keluar dari neraka ini.”

Aksi Pembangkangan Damaskus

Distrik al-Mazat di Damaskus pada hari Sabtu mengadakan aksi ribuan orang untuk mengantarkan 4 jenazah korban tewas pada hari Jumat. Ketua Pemantau Ham Suriah Rami Abdul Rahman iring-iringan itu berubah menjadi demonstrasi yang terbesar sampai sekarang di Damaskus dan lebih dekat ke daerah aman dan lapangan Umawi di ibukota.
 

Keluarnya Ribuan Orang di Damaskus mendorong para aktivis untuk menyerukan aksi pembangkangan.

Para aktivis mengatakan, pasukan keamanan melakukan operasi penahanan luas diantara para peserta iring-iringan, sebagian mereka tertahan di kantor Kedubes Iran. Mereka menuturkan telah  terjadi kesepakatan antara keluarga korban tewas dan para tokoh di daerah itu untuk mencegah masuknya pasukan keamanan ke distrik-distrik al-Mazah selama tiga hari sampai berakhirnya acara pengiringan, dengan catatan menghentikan kegiatan revolusi di daerah itu selama masa itu.

Distrik al-Mazah letaknya strategis- yang menghadap ke istana presiden-di bagian barat tengah ibukota Suriah. Terdapat sejumlah kedutaan, gedung-gedung pemerintah, dan perangkat  keamanan dan juga sejumlah kantor koran resmi.

Setelah mereka berani bergabung dengan ribuan orang demonstran di ibukota pada Jumat dan Sabtu. Para akitivis Suriah juga menyerukan di laman “Revolusi Suriah melawan Bashar al-Asad 2011” di Facebook warga Damaskus untuk aksi pembangkangan pada hari Ahad dengan slogan “Ahad 19 Februari aksi pembangkangan Damaskus, darah para syuhada memanggilmu untuk aksi pembangkangan.”

Kapal Iran

Di pihak lain, dua kapal perang Iran pada hari Sabtu berlabuh di pelabuhan Thorthus Suriah. Panglima Laut Iran Laksamana Habibullah Sayari menegaskan menyeberangnya dua kapal perang itu di kanal suez Mesir ke laut tengah putih. Ia menjelaskan bahwa “armada itu membawa misi damai dan persahabatan ke wilayah itu dan ia menjelaskan kekuatan republik Syiah itu.”
 
Iran mengatakan dua kapal perang itu membawa misi damai dan persahabatan serta kekuatan ke wilayah itu.

Iran sepakat dengan Suriah pada tahun lalu bekerja sama dalam pelatihan laut, sebagaimana telah lewat dua kapal perang Iran yaitu Khorik dan Wanad terusan Suez pada 17 Februari tahun kemarin. Itu pertama kalinya kapal perang Iran melewati  terusan Suez sejak revolusi Iran.

Dalam laporan bersambung, Jaringan HAM Suriah memprotes sikap Iran “yang membekali rezim Suriah dua kapal perang untuk digunakan menekan demonstrasi anti pemerintah di Suriah, dan mempunyai andil langsung menyediakan semua amunisi yang dibutuhkan rezim Suriah untuk menembakan peluru tajam secara langsung kepada para demonstran lebih di 400 titik demonstrasi setiap hari dan membombardir kota-kota dan kelompok masyarakat sipil.”

Jaringan itu menuntut- dalam laporan yang diterima al-Jazezerah net- untuk untuk memeriksa dan menangkap para pejabat Iran yang saat ini terlibat bersama sekutu-sekutunya di pemerintahan Suriah sebagai penjahat perang melawan rakyat Suriah sesuai dengan piagam internasional melalui pengadilan kriminal Internasional. Aljazeerah. Arif



Tidak ada komentar: