Ahad,
19/2/2012-27/3/1433
Pemboman Terus-menerus di Distrik
Baba Amr Homs sudah 16 hari berlalu
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan bahwa pemboman atas
distrik Baba Amr di kota Homs bagian tengah Suriah terus berlangsung pada Ahad
pagi yang ke 16 secara berturut-turut dalam kondisi terputusnya air,listrik dan
semua saluran komunikasi. Sementara itu jaringan Ham Suriah mencatat jatuhnya 7
korban tewas hari Ahad diantaranya 6 orang di Idlib barat laut negara itu.
Berita itu muncul sehari setelah Komite Koordinasi Lokal
mengabarkan di Suriah bahwa 35 orang meninggal pada hari Sabtu. Itu terjadi
pada malam aksi pembangkangan warga sipil yang diserukan para aktivis di
ibukota Damaskus, mengenai berlabuhnya dua kapal perang Iran di pelabuhan
Thorthus.
Komite itu menjelaskan bahwa 18 orang di antara korban tewas
pada hari Sabtu terdapat di kota Atarib provinsi Halab. Komite menjelaskan para
korban merupakan tentara yang berusaha membelot dan tewas saat bentrok dengan
pasukan rezim pemerintah.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, bahwa pemboman terus
berlangsung pada hari Ahad ini yang kelima ini secara beruntun menimpa Atarib.
Dewan itu menuturkan jatuhnya sejumlah korban luka-luka dan banyak menyebarnya
para sniper di atas atap gedung-gedung pemerintah, hal itu mendorong pindah/mengungsi
mayoritas penduduk distrik itu.
Dewan itu menjelaskan bahwa 10 korban tewas di Homs di
antaranya 3 orang wanita dan 3 tentara yang menemui ajalnya saat berusaha
bergabung dengan tentara pembebasan Suriah. Dewan menuturkan, 3 orang tewas di
Deera dan 3 di Hama di antaranya 2 anak kecil. Sementara 2 orang tewas di
Damaskus dan Idlib demikian juga ada seorang korban tewas di Riqoh.
Dewan itu menegaskan daerah Jorah di Deer zur mengalami
penembakan intensif sementara itu
penembakan secara membabi buta juga menargetkan kota Bokmal.
Para aktivis menegaskan, situasi di kota Homs sangat sensitif
para warga menderita kekurangan gizi. Seorang aktivis, Abu Bakar mengatakan dari
Baba Amr bahwa “pemboman terus berlangsung atas kota itu dan karena kurangnya
air kami menggunakan air hujan.” Ia meminta “didirikan zona kemanusian agar
kami bisa keluar dari neraka ini.”
Aksi Pembangkangan Damaskus
Distrik al-Mazat di Damaskus pada hari Sabtu mengadakan aksi
ribuan orang untuk mengantarkan 4 jenazah korban tewas pada hari Jumat. Ketua
Pemantau Ham Suriah Rami Abdul Rahman iring-iringan itu berubah menjadi
demonstrasi yang terbesar sampai sekarang di Damaskus dan lebih dekat ke daerah
aman dan lapangan Umawi di ibukota.
Keluarnya Ribuan Orang di Damaskus
mendorong para aktivis untuk menyerukan aksi pembangkangan.
Para aktivis mengatakan, pasukan keamanan melakukan operasi
penahanan luas diantara para peserta iring-iringan, sebagian mereka tertahan di
kantor Kedubes Iran. Mereka menuturkan telah
terjadi kesepakatan antara keluarga korban tewas dan para tokoh di
daerah itu untuk mencegah masuknya pasukan keamanan ke distrik-distrik al-Mazah
selama tiga hari sampai berakhirnya acara pengiringan, dengan catatan
menghentikan kegiatan revolusi di daerah itu selama masa itu.
Distrik al-Mazah letaknya strategis- yang menghadap ke istana
presiden-di bagian barat tengah ibukota Suriah. Terdapat sejumlah kedutaan,
gedung-gedung pemerintah, dan perangkat
keamanan dan juga sejumlah kantor koran resmi.
Setelah mereka berani bergabung dengan ribuan orang
demonstran di ibukota pada Jumat dan Sabtu. Para akitivis Suriah juga
menyerukan di laman “Revolusi Suriah melawan Bashar al-Asad 2011” di Facebook
warga Damaskus untuk aksi pembangkangan pada hari Ahad dengan slogan “Ahad 19
Februari aksi pembangkangan Damaskus, darah para syuhada memanggilmu untuk aksi
pembangkangan.”
Kapal Iran
Di pihak lain, dua kapal perang Iran pada hari Sabtu berlabuh
di pelabuhan Thorthus Suriah. Panglima Laut Iran Laksamana Habibullah Sayari
menegaskan menyeberangnya dua kapal perang itu di kanal suez Mesir ke laut tengah
putih. Ia menjelaskan bahwa “armada itu membawa misi damai dan persahabatan ke
wilayah itu dan ia menjelaskan kekuatan republik Syiah itu.”
Iran mengatakan dua kapal perang itu
membawa misi damai dan persahabatan serta kekuatan ke wilayah itu.
Iran sepakat
dengan Suriah pada tahun lalu bekerja sama dalam pelatihan laut, sebagaimana
telah lewat dua kapal perang Iran yaitu Khorik dan Wanad terusan Suez pada 17
Februari tahun kemarin. Itu pertama kalinya kapal perang Iran melewati terusan Suez sejak revolusi Iran.
Dalam
laporan bersambung, Jaringan HAM Suriah memprotes sikap Iran “yang membekali
rezim Suriah dua kapal perang untuk digunakan menekan demonstrasi anti
pemerintah di Suriah, dan mempunyai andil langsung menyediakan semua amunisi
yang dibutuhkan rezim Suriah untuk menembakan peluru tajam secara langsung
kepada para demonstran lebih di 400 titik demonstrasi setiap hari dan
membombardir kota-kota dan kelompok masyarakat sipil.”
Jaringan itu menuntut- dalam laporan yang diterima
al-Jazezerah net- untuk untuk memeriksa dan menangkap para pejabat Iran yang
saat ini terlibat bersama sekutu-sekutunya di pemerintahan Suriah sebagai
penjahat perang melawan rakyat Suriah sesuai dengan piagam internasional
melalui pengadilan kriminal Internasional. Aljazeerah. Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar