Rabu,
22/2/2102-30/3/1433
Dewan Umum Revolusi Suriah
mengabarkan, 60 orang tewas pada hari Rabu oleh tembakan tentara Suriah
di Distrik Baba Amr dan kota Homs. Di antaranya terdapat dua wartawan Francis
dan Amerika, juga 32 lainya tewas di tempat lainya, sementara tentara terus menangkap
dan menggerebek sejumlah daerah.
Dewan itu menyebutkan, sejumlah orang tewas di distrik Baba
Amr setelah saat penembakan sengit dan brutal oleh tentara dan pasukan
keamanan. Lebih dari 60 mayat ditemukan di jalan Hakurah dan pemboman masih
terus berlangsung dan frekwensi yang
meningkat.
Anggota Komite Koordinasi Suriah, Abu Rowan al-Himshi
mengatakan di Rastan, Homs mengalami pemboman sengit sejak dini hari oleh
tentara Suriah dengan bom meriam dan peluncur roket. Juga terddapat sejumlah orang tewas saat terjadi
pemboman yang mencapai 60 orang diantaranya wanita dan anak-anak.
Sebagaimana dikatakan al-Himshi bahwa kota Rastan mengalami
pemboman lagi oleh meriam tentara Suriah dengan bom meriam dan roket, sebagai
reaksi masuknya tentara pembebasan Suriah ke kota itu dan menguasinya secara
total.
Dewan itu pernah mengatakan masih pada hari ini bahwa jumlah
orang te was meningkat menjadi 51 orang, di antaranya 38 orang tewas oleh
pemboman tentara Suriah di distrik Baba Amr di kota Homs, diantara mereka
terdapat 2 wartawan dan dua anak-anak, sementara 6 orang tewas di Hama, 5 di
Idlib dan 1 di Deera dan Haskah.
Tewasnya 2 wartawan
Para aktivis Suriah pernah mengatakan hari ini, bahwa dua
orang wartawan yang tewas yaitu Mary Kulfen dari Amerika dan Kameramen Francis
Rami Utlik. Keduanya tewas saat jatuhya bom atas kantor media informasi para
aktivis di distrik Baba Amr, sementara itu kementrian Informasi Suriah
menyangkal berita adanya Kulfen di Homs.
Para aktivis menambahkan bahwa lebih dari 10 orang tewas saat
pemboman kantor itu, mereka juga menjelaskan mayat-mayat yang tewas itu masih
di bawah reruntuhan.
Pihak Anggota Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan kepada
al-Jazirah pesawat-pesawat pengintai memotret dan mengawasi daerah-daerah
lingkaran satelit, setelah itu menargetkan dengan pelontar roket yang dibidikan
ke benteng Homs.
Abu jafar menambahkan bahwa ledakan bom roket dijatuhkan pada shubuh hari ini atas distrik Baba Amr,
Baba Suba, Rifai, dan Karm Zaitun, di
saat terputusnya secara total sambungan telepon rumah dan ponsel, dan sampainya
bantuan militer dari Damaskus.
Karenanya Jaringan HAM Suriah mengatakan hari ini pasukan
rezim Suriah dan”Syabihah” menewaskan 27 pemuda saat menggerebek sejumlah
kampung di provinsi Idlib.
Jaringan itu menambahkan, mayoritas pemuda –semuanya warga
sipil- terkena tembakan di kepala dan dada di rumah mereka atau di jalanan
kampung Balyun Balsyun dan Abdita di Idlib dekat perbatasan Turki. Web Revolusi
Suriah menyebarkan foto-foto di internet yang digambarkan sebagai pembantaian.
Meninggalnya Pimpinan Kurdi
Di pihak lain, para aktivis mengatakan, pimpinan Kurdi
Nashruddin Burhak yang meninggal pada shubuh hari ini di rumah sakit karena
luka yang diderita setelah mengalami usaha pembunuhan pada Senin kemarin di
jalan Qamisylu Dirik.
Para aktivis menjelaskan, bahwa Barhak adalah anggota Kantor
Politik Partai Demokratik Kurdi yang
terkena dua tembakan di dadanya yang berasal dari sebuah mobil ia sendirian
saat berjalan ke daerh Dirik untuk bergabung dengan aksi solidaritas yang
diserukan Dewan Nasional Kurdi bersama para tahanan di tahanan rezim Suriah.
Setelah itu Barhak dibawa ke rumah sakit al-Nur di Qumisyli
dan dilakukan operasi terhadapnya, ia menderita robek di tulang iga dan ruas
tulangnya ia meninggal di rumah sakit kota Halab, ia dibawa setelah kondisi
kesehatannya memburuk.
Wartawan Kurdi Suriah Masud Uku mengatakan dalam laporannya
kepada al-Jazirah net bahwa usaha pembunuhan ini merupakan misi baru rezim
suriah kepada Tokoh Kurdi aktivis gerakan demonstrasi.
Ia menyebutkan dengan terbunuhnya tokoh penggerak Kurdi yang bergabung pada awal-awal pergerakan
oposisi pemerintah. Ia menambahkan Barhak punya andil yang besar dalam mengumpulkan
demontrasi di daerahnya, pemerintah Suriah dituduh berada dibalik
pembunuhannya.
Pengepungan dan penahanan
Anggota kantor itu Alaudin Yusuf mengatakan, bahwa lebih dari
250 orang ditahan di Idlib, ia menambahkan sejak 10 hari lalu tidak ada seorang
aktivis pun yang keluar dari tahanan hingga dihukum mati di lapangan.
Yusuf mengatakan, pasukan keamanan menahan seorang anak
umurnya 5 tahun setelah ibunya terluka parah.
Di Idlib juga puluhan kendaraan lapis baja mengepung distrik
Kurin di saat penangkapan mencapai puluhan.
Di Damaskus pasukan keamanan dan intelejen melakukan
penangkapan di di distrik al-Faruq dan al-Mazah Damasqus yang menyasar sejumlah
aktivis distrik itu yang bergabung dengan demonstrasi akhir-akhir ini.
Bertepatan dengan itu kota-kota Saraqib, Maarat Nukman dan
Khansyakhun dekat Idlib mengalami pemboman sengit.
Adapun di Lapangan Bashar yang mengalami operasi refresif militer
dan blokade total sejak sepekan, dua ratus rombongan pasukan keamanan dan
Syabihah mengepung kota itu dan melakukan penggerebagan sejumlah rumah penduduk
mengalami penjarahan.
Seruan Internasional
Dalam perkembangan lapangan, pada saat Komita Palang Merah
Internasional menyerukan dua jam gencatan senjata setiap hari maka tentara
pembebasan Suriah menyetujuinya.
Panglima tentara pembebasan suriah Riyadh al-Asad mengatakan
mereka menerima seruan kemanusiaan yang diserukan organisasi kemanusiaan,
tetapi pemerintah kata al-Asad tidak menghormati seruan ini dan terus membunuh
tanpa melihat kebutuhan warga suriah atas bantuan kemanusiaan internasional.
As mendukung seruan gencatan senjata setiap hari untuk
menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang menderita karena situasi
militer di negeri itu. Juru bicara gedung putih Jeyy Karni bahwa As mendukung gencatan senjata untuk membantu
rakyat Suriah yang sangat membutuhkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar