Rabu, 22 Februari 2012

Lebih Dari 90 Orang Tewas Mayoritas di Homs


Rabu, 22/2/2102-30/3/1433

Dewan Umum Revolusi Suriah  mengabarkan, 60 orang tewas pada hari Rabu oleh tembakan tentara Suriah di Distrik Baba Amr dan kota Homs. Di antaranya terdapat dua wartawan Francis dan Amerika, juga 32 lainya tewas di tempat lainya, sementara tentara terus menangkap dan menggerebek sejumlah daerah.

Dewan itu menyebutkan, sejumlah orang tewas di distrik Baba Amr setelah saat penembakan sengit dan brutal oleh tentara dan pasukan keamanan. Lebih dari 60 mayat ditemukan di jalan Hakurah dan pemboman masih terus berlangsung dan frekwensi  yang meningkat.

Anggota Komite Koordinasi Suriah, Abu Rowan al-Himshi mengatakan di Rastan, Homs mengalami pemboman sengit sejak dini hari oleh tentara Suriah dengan bom meriam dan peluncur roket. Juga  terddapat sejumlah orang tewas saat terjadi pemboman yang mencapai 60 orang diantaranya wanita dan anak-anak.

Sebagaimana dikatakan al-Himshi bahwa kota Rastan mengalami pemboman lagi oleh meriam tentara Suriah dengan bom meriam dan roket, sebagai reaksi masuknya tentara pembebasan Suriah ke kota itu dan menguasinya secara total.

Dewan itu pernah mengatakan masih pada hari ini bahwa jumlah orang te was meningkat menjadi 51 orang, di antaranya 38 orang tewas oleh pemboman tentara Suriah di distrik Baba Amr di kota Homs, diantara mereka terdapat 2 wartawan dan dua anak-anak, sementara 6 orang tewas di Hama, 5 di Idlib dan 1 di Deera dan Haskah.

Tewasnya 2 wartawan  

Para aktivis Suriah pernah mengatakan hari ini, bahwa dua orang wartawan yang tewas yaitu Mary Kulfen dari Amerika dan Kameramen Francis Rami Utlik. Keduanya tewas saat jatuhya bom atas kantor media informasi para aktivis di distrik Baba Amr, sementara itu kementrian Informasi Suriah menyangkal berita adanya Kulfen di Homs.

Para aktivis menambahkan bahwa lebih dari 10 orang tewas saat pemboman kantor itu, mereka juga menjelaskan mayat-mayat yang tewas itu masih di bawah reruntuhan.

Pihak Anggota Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan kepada al-Jazirah pesawat-pesawat pengintai memotret dan mengawasi daerah-daerah lingkaran satelit, setelah itu menargetkan dengan pelontar roket yang dibidikan ke benteng Homs.

Abu jafar menambahkan bahwa ledakan bom roket dijatuhkan  pada shubuh hari ini atas distrik Baba Amr, Baba Suba, Rifai, dan Karm Zaitun,  di saat terputusnya secara total sambungan telepon rumah dan ponsel, dan sampainya bantuan militer dari Damaskus.

Karenanya Jaringan HAM Suriah mengatakan hari ini pasukan rezim Suriah dan”Syabihah” menewaskan 27 pemuda saat menggerebek sejumlah kampung di provinsi Idlib.

Jaringan itu menambahkan, mayoritas pemuda –semuanya warga sipil- terkena tembakan di kepala dan dada di rumah mereka atau di jalanan kampung Balyun Balsyun dan Abdita di Idlib dekat perbatasan Turki. Web Revolusi Suriah menyebarkan foto-foto di internet yang digambarkan sebagai pembantaian. 

Meninggalnya Pimpinan Kurdi

Di pihak lain, para aktivis mengatakan, pimpinan Kurdi Nashruddin Burhak yang meninggal pada shubuh hari ini di rumah sakit karena luka yang diderita setelah mengalami usaha pembunuhan pada Senin kemarin di jalan Qamisylu Dirik.
 
Oposisi Kurdi terbunuh pada tahun lalu

Para aktivis menjelaskan, bahwa Barhak adalah anggota Kantor Politik  Partai Demokratik Kurdi yang terkena dua tembakan di dadanya yang berasal dari sebuah mobil ia sendirian saat berjalan ke daerh Dirik untuk bergabung dengan aksi solidaritas yang diserukan Dewan Nasional Kurdi bersama para tahanan di tahanan rezim Suriah.

Setelah itu Barhak dibawa ke rumah sakit al-Nur di Qumisyli dan dilakukan operasi terhadapnya, ia menderita robek di tulang iga dan ruas tulangnya ia meninggal di rumah sakit kota Halab, ia dibawa setelah kondisi kesehatannya memburuk.

Wartawan Kurdi Suriah Masud Uku mengatakan dalam laporannya kepada al-Jazirah net bahwa usaha pembunuhan ini merupakan misi baru rezim suriah kepada Tokoh Kurdi aktivis gerakan demonstrasi.

Ia menyebutkan dengan terbunuhnya tokoh penggerak Kurdi  yang bergabung pada awal-awal pergerakan oposisi pemerintah. Ia menambahkan Barhak punya andil yang besar dalam mengumpulkan demontrasi di daerahnya, pemerintah Suriah dituduh berada dibalik pembunuhannya.

Pengepungan dan penahanan
Anggota kantor itu Alaudin Yusuf mengatakan, bahwa lebih dari 250 orang ditahan di Idlib, ia menambahkan sejak 10 hari lalu tidak ada seorang aktivis pun yang keluar dari tahanan hingga dihukum mati di lapangan.

Yusuf mengatakan, pasukan keamanan menahan seorang anak umurnya 5 tahun setelah ibunya terluka parah.

Di Idlib juga puluhan kendaraan lapis baja mengepung distrik Kurin di saat penangkapan mencapai puluhan.

Di Damaskus pasukan keamanan dan intelejen melakukan penangkapan di di distrik al-Faruq dan al-Mazah Damasqus yang menyasar sejumlah aktivis distrik itu yang bergabung dengan demonstrasi akhir-akhir ini.

Bertepatan dengan itu kota-kota Saraqib, Maarat Nukman dan Khansyakhun dekat Idlib mengalami pemboman sengit.

Adapun di Lapangan Bashar yang mengalami operasi refresif militer dan blokade total sejak sepekan, dua ratus rombongan pasukan keamanan dan Syabihah mengepung kota itu dan melakukan penggerebagan sejumlah rumah penduduk mengalami penjarahan.

Seruan Internasional
Dalam perkembangan lapangan, pada saat Komita Palang Merah Internasional menyerukan dua jam gencatan senjata setiap hari maka tentara pembebasan Suriah menyetujuinya.
 
Panglima tentara pembebasan suriah Riyadh al-Asad mengatakan mereka menerima seruan kemanusiaan yang diserukan organisasi kemanusiaan, tetapi pemerintah kata al-Asad tidak menghormati seruan ini dan terus membunuh tanpa melihat kebutuhan warga suriah atas bantuan kemanusiaan internasional. 
Tentara Suriah Membombardir Homs hari yang ke 19 berturut-turut.

As mendukung seruan gencatan senjata setiap hari untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang menderita karena situasi militer di negeri itu. Juru bicara gedung putih Jeyy Karni bahwa  As mendukung gencatan senjata untuk membantu rakyat Suriah yang sangat membutuhkannya.

Tidak ada komentar: