Senin, 20 Februari 2012

63 Orang Tewas di Suriah dan Pembelotan Tentara di Idlib


Kamis, 16/2/2012-24/3/1433

 Kebanyakan Korban tewas di Reef Hama karena pemboman sengit
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, jumlah korban tewas  hari kamis naik menjadi 63 orang. Di antara mereka ada 2 anak prematur dan 3 wanita serta sejumlah korban tentara.  Juga ada penyelesaian 15 orang  tahanan di Idlib. Di tengah situasi ini, puluhan perwira dan tentara di Idlib mengumumkan pembelotan mereka dari tentara pemerintah, Petugas keamanan melakukan operasi penangkapan yang banyak di Damaskus mencakup sejumlah para pencatat dan para aktivis.

Pemantau HAM Suriah mengabarkan, 10 orang minimal tentara desertir tewas setelah pasukan pemerintah menargetkan mereka saat pemboman yang dialami distrik Kafr Nabudah di Reef Hama, juga 4 orang warga sipil terbunuh saat terjadi pemboman.

Pemantau itu menjelaskan, 4 orang angggota pasukan pemerintah tewas setelah menjadi target sekelompok tentara desertir di barikade keamanan militer bersama Reef Hama. Itu terjadi sehari setelah pengumuman pembentukan brigade syuhada Reef Hama milik Tentara Pembebasan Suriah.

Ia menyebutkan, pasukan pemerintah hari ini terus membombardir distrik Baba Amr di Homs, pemboman itu mencakup bagian-bagian disrik Insyaat dan Kholidiyah. Ia menambahkan operasi penggerebegan  dan penahanan  di distrik Jasim Reef Deera mengakibatkan ditahananya 3 warga sipil dari satu keluarga.

Para aktivis Suriah mengatakan, pasukan keamanan menembakan peluru di al-Mazah Damaskus untuk memisahkan jenazah Usamah Sya’ban yang mereka katakan karena mati disiksa di tahanan pemerintah.

Para aktivis menyebarkan foto-foto jenazah Sya’ban yang berubah menjadi demonstrasi menyerukan kebebasan dan turunya pemerintah presiden Bashar al-Asad. Para pengiring mengulang-ngulang seruan membebaskan para tahanan dan kisah yang dianggap oleh mereka sebagai penjahat.

Pembelotan Tentara

Dalam perkembangan baru, direktur Sekolah Militer Udara  di Halab Brigjen Faiz Amr mengumumkan pembelotannya dari tentara Suriah dan bergabung dengan Tentara Pembebasan Suriah.

Amr menyebutkan sebab pembelotannya  “Lembaga Militer tidak  melaksanakan kewajiban nasionalnya malah melindungi rezim pemerintah”, ia menganggap bahwa “kisah tentang rezim sudah mendekati waktunya.”  

Demikian juga puluha perwira dan tentara di provinsi Idlib mengumumkan pembelotannya  dari tentara rezim Suriah dan penggabungan mereka dengan Tentara Pembebasan Suriah. Mereka mengulang-ngulang slogan mendukung revolusi hingga turunnya rezim Bashar al-Asad.
  
Pemboman Terus-menerus atas Homs sejak 12 hari lalu.

Di Idlib juga, Komite Koordinasi Lokal mengatakan, pasukan keamanan Suriah telah membunuh  19 orang dengan cara ditembak antara Mahnabil dan Sanqara di provinsi itu.

Pada waktu yang lalu, para aktivis Suriah mengabarkan jatuhnya korban tewas dan luka-luka dalam pengepungan distrik Hasarat di kota Bokmal. Juga 3 orang tewas oleh tembakan tentara di Madhaya Reef Damaskus. Demikian juga korban tewas dan luka-luka dalam pengepungan Bashar al-Harir di Deera dan distrik Balsyun di Idlib.

Para oposisi Suriah mengatakan, kendaraan lapis baja pasukan pemerintah menyerang Deera hari ini dalam upaya mengalahkan tentara desertir di kota yang menjadi awal munculnya revolusi atas rezim Bashar al-Asad pada bulan Maret tahun lalu.

Operasi Penahanan

Di pihak lain, seorang aktivis Ham  mengatakan pasukan keamanan Suriah menahan 14 aktivis pada Kamis siang diantaranya seorang aktivis dan media, Mazin Darwis dan pencatat Rozan  Ghozawi di kantor Darwis di Damaskus.

Ketua Markas pengkajian dan penelitian undang-undang Suriah, Anwar an-Nabi mengatakan dalam sebuah laporan, pasukan keamanan “menahan ketua kantor pusat kebebasan berekspresi di Damaskus Suriah, Mazin Darwis dan 13 elemen kantor kementriannya “ di antaranya pencatat pemberani Rozan Ghozawi.

Seorang aktivis oposisi dan penulis Lewi Husein mengabarkan, bahwa “pasukan keamanan menggerebek rumah Mazin Darwis setelah waktu siang kamis ini dan ia ditahan beserta istri dan salah satu pekerjanya. Ia menambahkan seorang aktivis perempuan Yara Abdar di antara yang ditangkap dalam operasi penahanan.

Darwis mengetuai Markas Media dan Kebebasan berekspresi Suriah, dia adalah seorang aktivis yang mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dilakukan pasukan Suriah selama 11 bulan gerakan perlawanan terhadap rezim presiden Bashar al-Asad.
Darwis ditangkap tahun lalu setelah keikutsertaannya dalam aksi protes menuntut dibebaskannya para tahanan politik.

Tidak ada komentar: