Senin, 27 Februari 2012

65 Orang Terbunuh di Suriah Mayoritas di Homs dan Damaskus


Senin, 27/2/2012-5/4/1433 H

Homs  Dibom Terus menerus tiada henti selama 24 hari

Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, 65 orang terbunuh pada Hari Ahad oleh tembakan tentara rezim Suriah, kebanyakan di ibu kota Damaskus dan sekitarnya, serta dua kota Hama dan Homs. Khusus di distrik Baba Amr sudah mengalami pemboman yang masuk hari ke 24 berturut-turut.

Menurut Dewan itu, 28 orang terbunuh-diantaranya seorang wanita dan seorang anak- di Homs setengah dari jumlah itu kebanyakan di Baba Amr yang tidak berhenti dibom masuk pekan ke 4.

Sumber itu menambahkan, bahwa 12 lainya menemui ajalnya di Damaskus dan sekitarnya, dintaranya 4 orang terbunuh di distrik Kafr suseh, sementara sisanya tersebar di Hama, Deera, Idlib dan Halab.

Muncul sejumlah foto yang disebarkan para aktivis di Internet bekas pemboman meriam yang dialami distrik Baba Amr pada hari Ahad. Para aktivis menambahkan pemboman terus berlangsung atas sejumlah distrik lainya di Homs diantaranya Humaidiyah dan Karmzaitun.

Komite Koordinasi Lokal mengatakan distrik itu selama beberapa jama mengalami pemboman rudal dan pesawat perang berputar-putar di atas kota Homs.
Homs setiap hari mempersembahkan jumlah korban terbesar terbunuh saat pemboman berlangsung. 

Penembakan Membabi buta

Sumber-sumber Suriah menegaskan, sejumlah tentara rezim mengepung distrik Azar di Reeef Halab sambil menembakan dengan sengit senapan mesin berat secara membabi buta atas kota itu.

Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan, sejumlah besar tank disertai tentara rezim Suriah dan Syabihah memblokade distrik Jardzi di Deerzur setelah mengepungnya.

Komite Koordinasi Lokal di Suriah mengatakan tentang penambahan militer dari arah daerah industri timur kota Hama, bertepatan dengan penyerangan total atas warga kota itu sebagai jawaban referendum.

Dewan Umum Revolusi mengatakan, kendaraan-kendaraan pasukan keamanan dan Syabihah memblokade kampung Bustan al-Shoidawi di Ladziqiyah, mereka melarang warga dan kendaraan keluar masuk kampung itu.

Sejumlah anggota pasukan keamanan dan Syabihah memenuhi kampung Qudum di Damaskus, mereka menggerebek ladang-ladang pertanian dan sejumlah rumah di kampung itu, setelah para penduduk menyerang secara total. Dewan Umum Revolusi menganggap keberadaan pasukan keamanan di kampung itu belum pernah ada sebelumnya, penembakkan terus terjadi atas sejumlah rumah untuk menakut-nakuti warga.

Aksi Penyerangan

Kampung Asali juga di  Damaskus mengalami aksi penyerangan yang menghambat pergerakan jalan dan angkutan, semua jalan ditutup di kampung itu; jalan Hajar Aswad, Maadaniyah dan Sabinah. Ditambah adanya pemblokadean kampung itu oleh sejumlah besar pasukan keamanan dan Syabihah, di kampung itu diterapkan operasi penggerbegan dan penahanan besar-besaran.

Komite Koordinasi mengatakan, pasukan keamanan Suriah telah membunuh salah satu warga di distrik Quthna di R eef Damaskus hingga menyebabkan bentrokan antara pasukan keamanan dan Syabihah dengan keluarga korban terbunuh. Itu terjadi di tengah penyebaran pasukan keamanan yang intensif, serta adanya penembakan pasukan keamanan Suriah untuk membubarkan demonstrasi mahasiswa.

Di Distrik Malihah Reef Damaskus, Komite Koordinasi mengatakan, bahwa ada pengumuman meninggalnya khotib dan Imam masjid Jami di distrik itu dan guru di sejumlah Lembaga dan sekolah resmi, Syaikh Ahmad Hamadin al-Ahmad, setelah ia mengalami intimidasi petugas keamanan dan pengepungan rumahnya.arf. aljazeera.net

Tidak ada komentar: