Senin,
27/2/2012-5/4/1433 H
Homs Dibom Terus menerus tiada henti selama 24 hari
Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, 65 orang terbunuh
pada Hari Ahad oleh tembakan tentara rezim Suriah, kebanyakan di ibu kota
Damaskus dan sekitarnya, serta dua kota Hama dan Homs. Khusus di distrik Baba
Amr sudah mengalami pemboman yang masuk hari ke 24 berturut-turut.
Menurut Dewan itu, 28 orang terbunuh-diantaranya seorang
wanita dan seorang anak- di Homs setengah dari jumlah itu kebanyakan di Baba
Amr yang tidak berhenti dibom masuk pekan ke 4.
Sumber itu menambahkan, bahwa 12 lainya menemui ajalnya di
Damaskus dan sekitarnya, dintaranya 4 orang terbunuh di distrik Kafr suseh,
sementara sisanya tersebar di Hama, Deera, Idlib dan Halab.
Muncul sejumlah foto yang disebarkan para aktivis di Internet
bekas pemboman meriam yang dialami distrik Baba Amr pada hari Ahad. Para
aktivis menambahkan pemboman terus berlangsung atas sejumlah distrik lainya di
Homs diantaranya Humaidiyah dan Karmzaitun.
Komite Koordinasi Lokal mengatakan distrik itu selama beberapa
jama mengalami pemboman rudal dan pesawat perang berputar-putar di atas kota
Homs.
Homs
setiap hari mempersembahkan jumlah korban terbesar terbunuh saat pemboman berlangsung.
Penembakan
Membabi buta
Sumber-sumber Suriah menegaskan, sejumlah tentara rezim
mengepung distrik Azar di Reeef Halab sambil menembakan dengan sengit senapan
mesin berat secara membabi buta atas kota itu.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan, sejumlah besar tank
disertai tentara rezim Suriah dan Syabihah memblokade distrik Jardzi di Deerzur
setelah mengepungnya.
Komite Koordinasi Lokal di Suriah mengatakan tentang
penambahan militer dari arah daerah industri timur kota Hama, bertepatan dengan
penyerangan total atas warga kota itu sebagai jawaban referendum.
Dewan Umum Revolusi mengatakan, kendaraan-kendaraan pasukan
keamanan dan Syabihah memblokade kampung Bustan al-Shoidawi di Ladziqiyah,
mereka melarang warga dan kendaraan keluar masuk kampung itu.
Sejumlah anggota pasukan keamanan dan Syabihah memenuhi
kampung Qudum di Damaskus, mereka menggerebek ladang-ladang pertanian dan
sejumlah rumah di kampung itu, setelah para penduduk menyerang secara total. Dewan
Umum Revolusi menganggap keberadaan pasukan keamanan di kampung itu belum
pernah ada sebelumnya, penembakkan terus terjadi atas sejumlah rumah untuk
menakut-nakuti warga.
Aksi Penyerangan
Kampung Asali juga di
Damaskus mengalami aksi penyerangan yang menghambat pergerakan jalan dan
angkutan, semua jalan ditutup di kampung itu; jalan Hajar Aswad, Maadaniyah dan
Sabinah. Ditambah adanya pemblokadean kampung itu oleh sejumlah besar pasukan
keamanan dan Syabihah, di kampung itu diterapkan operasi penggerbegan dan
penahanan besar-besaran.
Komite Koordinasi mengatakan, pasukan keamanan Suriah telah
membunuh salah satu warga di distrik Quthna di R eef Damaskus hingga
menyebabkan bentrokan antara pasukan keamanan dan Syabihah dengan keluarga
korban terbunuh. Itu terjadi di tengah penyebaran pasukan keamanan yang
intensif, serta adanya penembakan pasukan keamanan Suriah untuk membubarkan
demonstrasi mahasiswa.
Di Distrik Malihah Reef Damaskus, Komite Koordinasi
mengatakan, bahwa ada pengumuman meninggalnya khotib dan Imam masjid Jami di
distrik itu dan guru di sejumlah Lembaga dan sekolah resmi, Syaikh Ahmad
Hamadin al-Ahmad, setelah ia mengalami intimidasi petugas keamanan dan
pengepungan rumahnya.arf. aljazeera.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar