Selasa, 28 Februari 2012

Puluhan orang Terbunuh dan Bentrokan di Sekitar Halab


Selasa, 28/2/2012-6/4/1433
Puluhan orang Terbunuh dan Bentrokan di Sekitar Halab
Description: http://www.aljazeera.net/file/getcustom/1593fa64-1e30-4fcc-b582-82c075a0b417/6e3b8a3c-285b-4d83-858a-075f76230349
Tentara Pembebasan Suriah membicarakan mundurnya tentara pemerintah akibat kekalahan dalam bentrokan di sekitar Halab.
Dewan Umum Revolusi Suriah mengatakan, 66 orang terbunuh pada Senin kemarin, kebanyakan mereka di Homs, Idlib dan Halab. Panglima Tentara Pembebasan Suriah membicarakan mundurnya pasukan pemerintah yang menderita kekalahan telak di Atad dan Arwah, saat berhadap-hadapan dengan tentara pembebasan Suriah di sekitar Halab.
Distrik Baba Amr di Homs masih mengalami pemboman tentara Suriah dengan senjata berat hari ini sudah masuk hari ke 24 secara berturut-turut, nampak foto-foto bentuk kerusakan yang menimpa gedung-gedung dan sejumlah rumah di sana.
Pemantau HAM Suriah mengatakan suara-suara ledakan mengguncang kampung Kholidiyah dan Baba Suba, demikian juga terdengar suara tembakan masif di Hudhor dan Humaidiyah di Homs.
Ibu kota Revolusi
Kantor Berita Francis melansir dari seorang aktivis bernama Abu Bakar yang mengatakan tujuan dari operasi ini yang menargetkan kota itu adalah “mengulangi pembantaian Hama” ia menganggap Homs sebagai ibu kota revolusi Suriah, karena itu mereka ingin menghancurkannya  mempergunakan berbagai macam cara yang paling keras, mereka menyangka jika dapat membunuh mereka semuanya mereka akan dapat membunuh revolusi”, sambil menjelaskan terbunuhnya 700 orang di Baba Amr sejak tanggal 4 bulan ini ‘ belum termasuk jumlah orang yang hilang dan yang belum diketahui identitasnya.”
Description: http://www.aljazeera.net/file/getcustom/fb8a0587-4114-413f-8302-308fbadb4af7/3f8d3525-d31a-4b4d-8b80-7def7a5301d4
Operasi atas Homs dan distrik-distrik di dalamnya belum berhenti di pekan ke 4
Mobil-mobil Bulan Sabit Merah Suriah sudah mengevakuasi tiga orang dari Baba Amr dan tidak ada satupun wartawan asing di antara mereka.
Juru bicara Komite Palang Merah Internasional di Suriah mengatakan bahwa akan dilakukan evakuasi dua wartawan yang terluka dan dua jenazah wartawan lainya yang tewas dalam pemboman tentara pemerintah pekan kemarin.
Di sekitar Homs, pemantau HAM Suriah memberitakan penyebaran Militer pasukan keamanan disertai penembakan masif di lingkungan kota Qoryatain.
Di provinsi Idlib, sejumlah warga terbunuh oleh tembakan di kota Sarmin, Maarat Nukman dan Saraqib. Para aktivis mengabarkan terjadinya bentrokan antara tentara Pembebasan Suriah dan tentara pemerintah di sebelah timur kota Deer Zur.
Penduduk sekitar Halab mengalami kekurangan bahan makanan pokok, banyak pabrik roti berhenti berproduksi karena kurangya bahan adonan dan bahan bakarnya.
Pemantau HAM Suriah menyebutkan pasukan Suriah dilengkapi alat-alat militer yang memenuhi distrik Khitob di sekitar Hama di tengah penembakan masif, sementera pasukan menerapkan operasi penggeledahan dan penngkapan di distrik Shonamain, Nakhotah dan Nawa di sekitar Deera.
web al-Jazeerah menayangkan  Foto-foto khusus apa yang terjadi di kota Duma di sekitar ibu kota Damaskus. Adanya pos-pos pemeriksaan di kebanyakan jalan di kota itu, sejumlah tempat perdagangan menutup pintu-pintunya menyambut aksi yang mulia. Penderitaan warga semakin bertambah di Duma mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk menguburkan mereka yang terbunuh tanpa harus ditembaki.
Jatuhnya Pesawat Helikopter
Sebalik dari itu, panglima tentara Pembebasan Suriah Kolonel Riyadh al-As’ad menegaskan jatuhnya 3 pesawat helikopter saat bentrokan dengan pasukan tentara pemerintah di sekitar Halab.
Al-As’ad menjelaskan dalam laporan kepada al-Jazeerah tewasnya sejumlah anggota tentara pemerintah Suriah dalam pertempuran itu.
Di tengah situasi itu, juru bicara Palang Merah menegaskan bahwa Komite itu telah memasuki kota Hama dan membagikan bantuan atas sekitar 12 ribu orang. Ia menjelaskan itu terjadi pertama kalinya sejak 17 Januari. Bantuan itu meliputi bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk selama sebulan, dan sejumlah alat-alat kesehatan dan alat bantu.
  Description: http://www.aljazeera.net/file/getcustom/69660e1c-58f7-491b-bbce-1c7c3283f47b/3f8d3525-d31a-4b4d-8b80-7def7a5301d4
Sarkozi mengatakan tewasnya dua wartawan francis dan Amerika di Homs sebagai pembunuhan.
Dalam laporan bersambung, Presiden Francis Nicolas Sarkozi mengatakan tentang “Solusi permulaan” untuk mengevakuasi para wartawan barat yang tertahan di Homs. Ia mengatakan kepada repoter “ARTIEL” Francis,  kami berharap mendapatkan solusi, saya melihat masalah ini akan terus bergerak, saya  tidak bisa berkata banyak, ia menegaskan bahwa ia tidak menaruh kepercayaan yang besar kepada rezim Suriah.”
Sarkozi melanjutkan, dia berkewajiban mengobati dua wartawan ini dan harus mengeluarkan keduanya dari Homs karena masalah ini berkaitan dengan bahaya kemanusiaan tingkat tinggi.”
Ia memandang tewasnya koresponden Sun Day Times wartawan Amerika Marry  Kolpen dan kameramen Kantor berita AB3 Francis  Ramy Ausylak sebagai pembunuhan.
Sarkozi mengatakan, ketika tentara Suriah menembakan bom berkali-kali ke sebuah gedung mereka tahu bahwa itu markas para wartawan, masalah ini tidak berkaitan dengan peristiwa perang, ini pembunuhan dan mereka yang melakukan pembunuhan akan diperiksa.
Pihak Kementrian Luar Negeri Belanda menyatakan- sebagai wakil kepentingan AS di Suriah- bahwa pihaknya membuat kesepakatan untuk mengevakuasi mayat wartawati Marry Kolpen.
Juru bicara kementrian Marsen Bustsaki mengatakan kepada kantor berita Francis bahwa kementrian luar negeri juga menyertai pengevakuasian dua wartawan asing itu, yaitu dengan terus berkomunikasi dengan para diplomat Francis dan Inggris serta Amerika di pihak lain, dan pemerintah Suriah dan Bulan Sabit Merah Suriah di pihak lainnya.
Marry Kolpen dan Usylak tewas pada hari Rabu Kemarin dalam pemboman yang menargetkan sebuah rumah yang konon dipergunakan sebagai pusat informasi di distrik Baba Amr di Homs, saat pemboman itu wartawati Francis Edist Bofih dan kameramen Inggris Bull Konry terluka.Arf aljazeera.

Tidak ada komentar: