Senin,
20/2/2012-28/3/1433
Foto yang
disebarkan di Youtube nampak apa yang mereka katakan ini demonstrasi yang
muncul di distrik Qudum Damaskus
Para aktivis dan para oposisi mengatakan, pasukan keamanan
Suriah penyebarannya diperkuat di Damaskus khususnya di al-Mazah setelah adanya
demonstrasi besar yang tidak diperkirakan di distrik itu. Mereka membicarakan
pemboman yang terus –menerus atas sebagian distrik Homs yang para penduduk dan
para aktivis khawatir adanya serangan besar-besaran.
Rami Abdul Rahman, ketua Pemantau HAM Suriah mengatakan di
London bahwa rezim pemerintah mengecek kembali langkah-langkah keamanan di
ibukota.
Seorang juru bicara aktivis mengatakan di Damaskus namanya
Muhammad al-Syami tentang penguatan keamanan di sejumlah daerah al-Mazah karena
terdapat tempat-tempat yang dekat dengan kedutaan Iran.
Menurut para aktivis kendaraan polisi dan ‘Syabihah” tersebar
di distrik itu, dan polisi memeriksa serampangan identitas mereka yang lewat.
Para aktivis mengatakan, pasukan keamanan kemarin
menggagalkan rencana demonstrasi di al-Mazah bertepatan dengan adanya jenazah
salah seorang demonstran, sehari setelah pengiringan korban tewas jenazah
mereka berubah menjadi demonstrasi besar
di daerah yang banyak terdapat kedutaan dan gedung-gedung resmi pemerintah.
Pasukan keamanan kemarin memaksa keluarga Samir al-Khatib-
yang terbunuh hari Sabtu-untuk dikuburkan pada waktu dini hari, kata para
aktivis.
Menurut Syami mayoritas tempat bergolak di al-Mazah, Qobun,
Kafr Suseh, Barzah di distrik Jubir di Reef Damaskus, memenuhi seruan
“pembangkangan warga sipil”.
Foto
yang disebarkan para aktivis tampak menyebarnya pasukan keamanan di
alMazah Sabtu lalu
Aktivis Muhammad al-Ulya mengatakan di Damaskus kepada kantor
berita Jerman, “para penduduk Damaskus yang masih mendukung rezim penguasa
sekarang memandang para demonstran bukan sebagai kelompok teroris.”
Homs
Adapun di Homs- yang tetap fokus berdemonstrasi-para aktivis dan
warga mengabarkan kekhawatiran mereka terhadap serangan besar dalam waktu
dekat.
Para aktivis mengatakan di sana ada penambahan militer yang
tidak ada sebelumnya akan sampai dari Damaskus.
Ketua Pemantau HAM Suriah juga mengatakan pasukan infanteri
telah sampai di Homs kemarin-dan menceritakan pemboman yang masuk hari ke 17
berturut-turut menimpa distrik-distrik di kota itu diantaranya Baba Amr, Karm
Zaitun dan Rifai.
Aktivis Abdullah hari ini menuntut zona aman untuk mengevakuasi
wanita dan anak-anak dari distrik Baba Amr.
Para aktivis mengatakan jatah makanan dan obat-obatan habis
di Homs, krisis kemanusiaan merebak, ini merupakan krisis yang dialami juga
oleh daerah Zabdani, Madhaya dan Rankus, kata Dewan Pimpinan Revolusi di Reef
Damaskus.
Dewan itu menceritakan terputusnya pelayan umum, langkanya
bahan makanan dan pengobatan di daerah-daerah ini, disertai kondisis keamanan
yang ketat. Dewan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera turun
tangan untuk mengatasi bencana kemanusiaan.
Homs terletak di jalan antara Damaskus dan Halab yang di kampusnya
terjadi bentrokan antara para demonstran
dengan pasukan keamanan yang menggunakan gas air mata, kata para aktivis.
Para aktivis hari ini telah mengabarkan tewasnya 3 orang di
antaranya 2 tentara yang berusaha membelot di Laziqiyah.
Sumber resmi Suriah juga mengatakan, seorang perwira dan
pengawas dan serta sejumlah orang bersenjata tewas dalam konfrontasi di Hama.
Sementara itu rezim penguasa membebaskan seorang bloger wanita
Rozan Ghozawi dan 6 aktivis wanita yang
ditahan sepekan yang lalu sebagaimana yang dilaporkan aktivis Anwar al-Buni.
Foto yang disebarkan seorang aktivis
menampakan satu tempat di Baba Amr yang
dibom 5 hari lalu.
Juga melepaskan para aktivis wanita pada hari
Sabtu, dan mereka wajib lapor ke petugas keamanan setiap hari.
Pembebasan
Para aktivis
wanita yang termasuk dari 14 orang yang di tahan pada hari Selasa saat
penggerebegan kantor kebebasan berekspresi di Damaskus.
Aksi Demonstrasi
sudah masuk pada bulan yang ke 12 dengan korban lebih dari 6 ribu tewas, kata
para aktivis.
Seorang
Pemantau HAM Suriah mengabarkan sekitar 7500 orang tewas sepertiganya warga
sipil dan sepertiga lainya tentara dan pasukan keamanan internal.
Rezim Suriah
mengatakan pihaknya sedang menghadapi konspirasi asing yang dilakukan oleh “Gerombolan
Teroris.”
Media massa
independen dilarang melakukan peliputan aksi demonstrasi, dan bersandar pada
berita yang dirilis para aktivis atau media masa pemerintah sehingga terkadang
sulit untuk melakukan konfirmasi atas kebenaran berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar