Selasa, 21 Februari 2012

Keamanan diperketat di Damaskus dan perkiraan Serangan di Homs


Senin, 20/2/2012-28/3/1433


 
Foto yang disebarkan di Youtube nampak apa yang mereka katakan ini demonstrasi yang muncul di distrik Qudum Damaskus
 
Para aktivis dan para oposisi mengatakan, pasukan keamanan Suriah penyebarannya diperkuat di Damaskus khususnya di al-Mazah setelah adanya demonstrasi besar yang tidak diperkirakan di distrik itu. Mereka membicarakan pemboman yang terus –menerus atas sebagian distrik Homs yang para penduduk dan para aktivis khawatir adanya serangan besar-besaran.

Rami Abdul Rahman, ketua Pemantau HAM Suriah mengatakan di London bahwa rezim pemerintah mengecek kembali langkah-langkah keamanan di ibukota.

Seorang juru bicara aktivis mengatakan di Damaskus namanya Muhammad al-Syami tentang penguatan keamanan di sejumlah daerah al-Mazah karena terdapat tempat-tempat yang dekat dengan kedutaan Iran.

Menurut para aktivis kendaraan polisi dan ‘Syabihah” tersebar di distrik itu, dan polisi memeriksa serampangan identitas mereka yang lewat.

Para aktivis mengatakan, pasukan keamanan kemarin menggagalkan rencana demonstrasi di al-Mazah bertepatan dengan adanya jenazah salah seorang demonstran, sehari setelah pengiringan korban tewas jenazah mereka  berubah menjadi demonstrasi besar di daerah yang banyak terdapat kedutaan dan gedung-gedung resmi pemerintah.

Pasukan keamanan kemarin memaksa keluarga Samir al-Khatib- yang terbunuh hari Sabtu-untuk dikuburkan pada waktu dini hari, kata para aktivis.

Menurut Syami mayoritas tempat bergolak di al-Mazah, Qobun, Kafr Suseh, Barzah di distrik Jubir di Reef Damaskus, memenuhi seruan “pembangkangan warga sipil”.
 
Foto  yang disebarkan para aktivis tampak menyebarnya pasukan keamanan di alMazah Sabtu lalu
Aktivis Muhammad al-Ulya mengatakan di Damaskus kepada kantor berita Jerman, “para penduduk Damaskus yang masih mendukung rezim penguasa sekarang memandang para demonstran bukan sebagai kelompok teroris.”
Homs
Adapun di Homs- yang tetap fokus berdemonstrasi-para aktivis dan warga mengabarkan kekhawatiran mereka terhadap serangan besar dalam waktu dekat.
Para aktivis mengatakan di sana ada penambahan militer yang tidak ada sebelumnya akan sampai dari Damaskus.
Ketua Pemantau HAM Suriah juga mengatakan pasukan infanteri telah sampai di Homs kemarin-dan menceritakan pemboman yang masuk hari ke 17 berturut-turut menimpa distrik-distrik di kota itu diantaranya Baba Amr, Karm Zaitun dan Rifai.
Aktivis Abdullah hari ini menuntut zona aman untuk mengevakuasi wanita dan anak-anak dari distrik Baba Amr.
Para aktivis mengatakan jatah makanan dan obat-obatan habis di Homs, krisis kemanusiaan merebak, ini merupakan krisis yang dialami juga oleh daerah Zabdani, Madhaya dan Rankus, kata Dewan Pimpinan Revolusi di Reef Damaskus.
Dewan itu menceritakan terputusnya pelayan umum, langkanya bahan makanan dan pengobatan di daerah-daerah ini, disertai kondisis keamanan yang ketat. Dewan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera turun tangan untuk mengatasi bencana kemanusiaan.
Homs terletak di jalan antara Damaskus dan Halab yang di kampusnya terjadi bentrokan  antara para demonstran dengan pasukan keamanan yang menggunakan gas air mata, kata para aktivis.
Para aktivis hari ini telah mengabarkan tewasnya 3 orang di antaranya 2 tentara yang berusaha membelot di Laziqiyah.
Sumber resmi Suriah juga mengatakan, seorang perwira dan pengawas dan serta sejumlah orang bersenjata tewas dalam konfrontasi di Hama.
Sementara itu rezim penguasa membebaskan seorang bloger wanita Rozan Ghozawi dan 6 aktivis wanita  yang ditahan sepekan yang lalu sebagaimana yang dilaporkan aktivis Anwar al-Buni.
 
Foto yang disebarkan seorang aktivis menampakan satu  tempat di Baba Amr yang dibom 5 hari lalu.

 Juga melepaskan para aktivis wanita pada hari Sabtu, dan mereka wajib lapor ke petugas keamanan setiap hari.

Pembebasan

Para aktivis wanita yang termasuk dari 14 orang yang di tahan pada hari Selasa saat penggerebegan kantor kebebasan berekspresi di Damaskus.

Aksi Demonstrasi sudah masuk pada bulan yang ke 12 dengan korban lebih dari 6 ribu tewas, kata para aktivis.

Seorang Pemantau HAM Suriah mengabarkan sekitar 7500 orang tewas sepertiganya warga sipil dan sepertiga lainya tentara dan pasukan keamanan  internal.

Rezim Suriah mengatakan pihaknya sedang menghadapi konspirasi asing yang dilakukan oleh “Gerombolan Teroris.”

Media massa independen dilarang melakukan peliputan aksi demonstrasi, dan bersandar pada berita yang dirilis para aktivis atau media masa pemerintah sehingga terkadang sulit untuk melakukan konfirmasi atas kebenaran berita.

Tidak ada komentar: