Rabu, 01 Februari 2012

45 Orang Terbunuh Kebanyakan di Idlib dan Homs


Rabu, 1/2/2012-10/3/1433

 
Pemerintah suriah terus melakukan operasi keamanan untuk membendung demonstrasi yang menuntut perubahan


Komite Koordinasi Suriah melaporkan, bahwa sejumlah korban terbunuh Selasa kemarin naik mininal  menjadi 45 orang oleh tembakan aparat keamanan Suriah mayoritas mereka berada di Idlib dan Homs. Sementara itu tentara Suriah membom daerah-daerah di Homs dengan tank-tank, sebab itu oposisi Suriah menyerukan masyarakat internasional  “menolong” rakyat Suriah atas kekejian yang mereka alami oleh tangan pemerintah Suriah.


Para aktivis menyebarkan foto-foto di internet yang menayangkan pemboman dengan mortir dan meriam atas distrik Baba Amr di Homs.
Pemboman itu menyebabkan-menurut para aktivis- ledakan di saluran pipa minyak di daerah itu. Kantor Berita resmi Suriah (SANA) menuduh ledakan dilakukan “kelompok teroris bersenjata”. Ledakan ini merupakan yang kedua kalinya  menimpa saluran pipa minyak di kota itu.


Para aktivis juga menayangkan foto-foto tank-tank yang menggempur kota Rastan di provinsi Homs, tampak 3 tank menggempur tempat-tempat yang berbeda di kota itu yang sudah sebulan mengalami operasi militer guna memadamkan aksi protes rakyat.


Melalui perannya, Dewan Umum Revolusi Suriah mengabarkan, bahwa tentara pemerintah diperkuat tank-tank dan pasukan dari kelompok 4 yang memenuhi distrik zamlaka, Erbin, Rankus di Reef Damaskus, dan Distrik  Jubir di Damaskus di tengah penembakan masif, suara ledakan terdengar dari tempat yang jauh.
Pasukan keamanan “meledakan rumah-rumah” di distrik Rankus yang diblokade sejak 7 hari lalu.


Juru bicara Koordinasi  Rankus mengatakan, bahwa pasukan keamanan meledakan rumah-rumah setelah memasang peledak, lalu warga bergegas keluar dari rumahnya. Koordinator menambahkan, bahwa pasukan membakar sebagian rumah dan mempergunakan diesel untuk itu, terkadang mereka menjarah sebelum meledakannya,”itu adalah operasi dendam kesumat.”


Tank-tank juga memenuhi Maarat Nukman, Khansaikhon, dan Ariha di provinsi Idlib dan menggempur rumah-rumah hingga sejumlah orang terbunuh dan luka-luka.
Di provinsi Idlib juga tank-tank memenuhi distrik saraqib dan membom rumah sakit kota itu, mesin roti dan lembaga konsumen serta sejumlah rumah.


Seruan Pertolongan


Dewan Nasional Suriah dan Lembaga Bantuan Internasional menyerukan dalam siaran organisasi untuk segera memberikan pertolongan kepada rakyat Suriah yang sedang disembelih, dibunuh, ditahan dan disiksa dalam kondisi yang tidak berperikemanusian.
 
Dewan Nasional:Pemerintah  Menindas rakyat Suriah dengan berbagai cara


Siaran pres itu menambahkan, bahwa bersamaan dengan agressivitas tindakan barbar pemerintah Suriah terhadap warga sipil, kita sekarang pemerintah Suriah sampai pada tingkat penindasan rakyat dengan berbagai cara.


Pemantau HAM Suriah mengabarkan bahwa pemerintah menggunakan kekuatan berlebihan di sejumlah tempat di Suriah. Operasi militer dan kekuatan senjata yang dipakai pemerintah adalah yang tersadis sejak munculnya revolusi Suriah.


Dari pihaknya, Komandan “Tentara pembebasan Suriah”Letnan Kolonel Riyadh al-As’ad bahwa 5o% tanah Suriah belum kembali ke tangan kekuasaan”Pemerintah Presiden Bashar al-Asad. Ia menggambarkan operasi yang dilakukan tentara pembebasan sebagai “perang gerilya” yang memakai taktik menyerang dan menarik pasukan atas pasukan pemerintah Suriah.


Para aktivis Suriah menambahkan, bahwa pasukan keamanan menembak dengan peluru tajam kepada demonstrasi di KaafrSuseh di ibukota Damaskus.


Sementara itu al-Asad pada hari Selasa mengunjungi sejumlah tentara dan pasukan Suriah yang terluka di Rumah Sakit Yusuf al-Azmah di Damaskus.


Dalam sebuah laporan, Kementrian Informasi Suriah menjadwalkan kunjungan para wartawan di Biara Sayidah Shidanaya sebelah Utara Damaskus yang mengalami gempuran “kelompok Teroris.”


Al-Dabi Meninggalkan Suriah


Dalam kunjungan itu ikut serta sejumlah wartawan arab dan asing, mereka meminta keterangan dari kepala biarawati Ibu Februniya Nabhan atas pemboman yang dialami Biara pada Ahad kemarin yang 2 bom jatuh di sana.


Ibu Nabhan bercerita, bahwa biara jadi target sejumlah orang “sengaja memasang” dua bom yang salah satunya jatuh di kamar yang biasa digunakan bagi peziarah, ia menambahkan bahwa serangan terjadi setelah selesai misa pada Ahad lalu.


Di pihak lain, Ketua tim delegasi pemantau Liga Arab meninggalkan Suriah Jenderal Muhammad Ahmad al-Dabi ke Kairo untuk mengadakan pertemuan dengan para pejabat Liga Arab untuk melaporkan tugas delegasi pemantau.


Sumber dekat delegasi pemantau Liga Arab melaporkan ke United Press, bahwa al-Dabi pada Senin sore kemarin  telah pergi ke Kairo setelah mengadakan pertemuan dengan para pemantau dan ia menyampaikan kepergiannya. Ia menjelaskan kepada mereka bahwa nasib delegasi akan diputuskan Ahad yang akan datang. Ia menguatkan sumber itu bahwa ketua delegasi pemantau  meminta pergi ke PBB.  

Tidak ada komentar: