Senin, 13 Februari 2012

27 Orang Tewas dan Kekerasan Terus Berlangsung di Suriah


Al-Jazeerah Ahad, 12/2/2012-21/3/2012





 

Bombardir atas kota Homs terus berlangsung sampai hari kedelapan
 

Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan, 27 orang tewas pada hari Ahad di Suriah. Diantara mereka terdapat 3 anak-anak, 1 wanita, dan 3 orang meninggal karena disiksa. Sementera tentara Pemerintah Suriah membombardir sejumlah kota dan melakukan penggerebegan dan penahanan di sejumlah kota lainnya.

Menurut Dewan itu, pasukan keamanan  Suriah memenuhi Ma’had Shona’I di Deer zur, menahan sejumlah pelajar dan menggerebek divisi pos ke tiga dan menghentikan sejumlah pekerja. Pasukan keamanan dan tentara juga menahan secara serampangan di Kafrbatna Reef Damaskus.

Pasukan tentara pemerintah Suriah membombardir dengan meriam pintu masuk utara kota Rastan.Kota Maarat Nukman juga di Idlib mengalami pemboman dengan peluru kendali yang menyebabkan runtuhnya sejumlah bangunan, kata Dewan Umum Revolusi.

Di provinsi Deera Dewan itu mengatakan, pasukan keamanan dan tentara didukung oleh tank-tank yang memenuhi distrik Ummu Walad dari arah Musaifirah ditengah penembakan intensif.
 
Anak-anak jadi korban hampir tiap hari kekerasan terus berlangsung di Suriah 

Pemboman intensif hari ini telah mencapai hari ke 8- atas rumah-rumah di distrik Baba Amr dan distrik lainnya di kota Homs. Tentara Suriah menggunakan meriam, bom dan senapan mesin berat.

Pasukan tentara sengaja di waktu pagi menutup kota Hama dari arah  Dawar Sabahi dan melarang para pegawai kantor pemerintah bekerja, hal itu disertai penyebaran tentara secara intensif dalam kota itu yang dilengkapi tank-tank dan mobil-mobil militer, kata Dewan Umum Revolusi.

Dr. Muhamad al-Muhamad dari rumah sakit lapangan di Homs mengatakan dalam sambungan telepon kepada al-Jazeerah, rumah sakit sangat kekurangan obat-obatan, kebutuhan pokok pengobatan, ia menjelaskan sebagian korban meninggal dunia karena tidak mendapat bantuan pengobatan.

Al-Muhammad menyeru kepada para raja dan  pemimpin negara-negara Arab untuk segera turun tangan menghentikan “pembantaian keji” di Baba Amr karena meningkatnya jumlah sakit ginjal,dan luka-luka dari kalangan anak-anak dan wanita.  

Dewan itu melaporkan, penembakkan intensif terus berlangsung ke sejumlah rumah secara membabi buta dari pos keeamanan yang ada dekat distrik Barzah Damaskus. Pasukan keamanan juga memenuhi distrik Kurk Timur di Deera dan menembakan peluru secara membabi buta.

Perkembangan ini muncul pada hari jatuhnya 67 korban tewas kebanyakan di Homs yang 34 orang tewas oleh peluru tentara dan pasukan di antaranya anak-anak, 3 wanita dan 14 tentara desertir. 

Kesepakatan di Zabdani
Di pihak lain, juru bicara Dewan Lokal di Zabdani Reef Damaskus, Ali Ibrahim  menyangkal apa yang disiarkan media pemerintah Suriah Sabtu kemarin, bahwa pasukan Pemerintah Bashar al-Asad memasuki kota Zabdani mengalahkan Tentara Pembebasan Suriah.

 
Tentara Pembebasan menegaskan bahwa pihaknya mengizinkan tentara pemerintah memasuki Zabdani untuk genjatan senjata.

Ia menegaskan, bahwa masuknya pasukan pemerintah setelah ada kesepakatan antara dua pihak untuk gencatan senjata dan boleh masuk untuk melakukan pengobatan dan bantuan ke kota itu, itu adalah awal kesepakatan antara tentara pemerintah dan Tentara Pembebasan Suriah.

Reuters melansir penyangkalan dari oposisi Suriah, Kamal al-Labwani yang menegaskan bahwa masuknya tentara Pemerintah ke kota yang  terletak dekat perbatasan Lebanon merupakan kesepakatan gencatan senjata dengan Tentara Pembebasan Suriah dan penarikan anggota pasukan dari kota itu.

Labwani mengatakan, bahwa kesepakatan itu mengharuskan- terjadi setelah pemboman tank-tank dan meriam yang berlangsung seminggu mengakibatkan paling sedikit 100 orang tewas di distrik yang dihuni 20 ribu jiwa- Tentara Pembebasan Suriah mengembalikan  persenjataan dan kendaraan lapis baja milik Tentara Suriah dan tidak boleh menangkap para anggota pasukannya.

Di pihak lain, penyangkalan atas penjelasan yang bersumber dari Dewan Pimpinan Revolusi di Damaskus atas apa yang diberitakan kantor berita resmi Suriah (SANA) tentang pembunuhan direktur rumah sakit Hamisy Letnan Dr. Isa al-Khuli dan “tindakannya yang menuduh geng bersenjata yang bergerak diberbagai penjuru Suriah.”

Al-Khuli dibunuh dengan cara ditembak tiga kali oleh 3 orang bersenjata setelah keluar dari rumahnya di distrik Ruknudin ad-Dimasqi kata kantor berita SANA.(Aref)

1 komentar:

HAMDALAH mengatakan...

Allahu Yubarik sya'ab Suriah